Berita Bireuen
Cegah Abrasi, Pesisir Jangka Perlu Dipasangi Batu Pemecah Ombak
Dampak dari ombak besar, para nelayan tidak bisa melaut, rumah mereka tergenang, pendapatan tidak ada sama sekali hingga kesulitan air bersih.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Setiap musim pasang purnama sejumlah desa di pesisir Jangka dan beberapa desa di Kuala, Jeumpa, Gandapura sampai Peudada di hantam ombak besar setiap tahun salah satu penyebabnya belum dibangun tanggul batu Pemecah Ombak.
Camat Jangka, Alfian S Sos bersama Keuchik Desa Alue Kuta, Jangka, Yusrizal kepada Serambinews.com, Kamis (27/05/2021) mengatakan, setiap tahun sejumlah rumah warga Alue Kuta dan beberapa desa lainnya dihantam ombak Pasang Purnama, ada yang hanya tergenang dan ada juga yang rusak berat.
Penyebab utama terjadi hantaman ombak besar ke perkampungan warga karena batu pemecah ombak yang dibangun sebagian sudah tenggelam, kemudian sepanjang 700 meter lagi belum dibangun batu pemecah ombak.
“Hantaman ombak besar terjadi setiap tahun dan kemungkinan akan terjadi sampai dua atau tiga hari ke depan, warganya sudah siap-siap untuk mengungsi,” ujar camat.
Dampak dari ombak besar katanya, para nelayan tidak bisa melaut, rumah mereka tergenang, pendapatan tidak ada sama sekali dan kesulitan air bersih.
Keuchik menambahkan, data sementara ada belasan unit rumah tergenang air mulai dari 20 cm sampai 30 cm, mungkin dua hari ke depan lebih parah lagi.
Baca juga: Peringatan Bagi Wanita, Sindrom Ini Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Terinfeksi Virus Corona
Baca juga: Komit Menjadi Oposisi, Begini Jawaban Presiden PKS Terkait Dukungan kepada Prabowo Jika Maju Lagi
Baca juga: Dirumorkan ke Real Madrid, Massimiliano Allegri Putuskan Kembali Latih Juventus, Pirlo Dipecat
Baca juga: Dua Bocah Korban Sambaran Petir di Cot Girek Masih Dirawat di RSUCM, Begini Kondisi Mereka Saat Ini
Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti jalan juga ikut rusak, sejumlah kios juga tergenang dan rusak.
Camat maupun kepala desa serta warga mengharapkan tim BPBD dapat turun melihat penyebab terjadinya rembesan ombak besar ke pemukiman warga, kemudian menata serta mengusulkan pembangunan tanggul batu pemecah ombak sepanjang pantai.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan menyediakan atau membangun fasilitas air bersih bagi warga setempat.
“Warga kesulitan air bersih dan juga sebagian terpaksa mengungsi ke rumah tetangga,” ujar keuchik.
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di kawasan Desa Mon Jambe, Laksamana dan Batee Timoh, Jeumpa maupun di Ujong Blang dan Kuala Raja, Kuala Bireuen.
Baca juga: Dirumorkan ke Real Madrid, Massimiliano Allegri Putuskan Kembali Latih Juventus, Pirlo Dipecat
Baca juga: Juru Parkir 60 Tahun Nodai Gadis 14 Tahun dan Difoto Telanjang, Pelaku Lima Kali Cabuli Korban
Baca juga: VIDEO Cuaca Buruk Landa Perairan Aceh Barat, Nelayan Tidak Melaut, Harga Ikan Melonjak
Camat Jeumpa, Tarmizi ST kepada Serambinews.com mengatakan, ombak besar pasang purnama telah menyebabkan beberapa rumah tergenang, kemudian beberapa kios juga rusak.
Penyebab utama terjadi hantaman ombak besar karena belum dibangun batu pemecah ombak di sepanjang bibir pantai, ketika ombak besar muncul langsung menghantam pemukiman warga.
Informasi diperoleh camat, beberapa waktu lalu sudah turun konsultan untuk melakukan pendataan membangun tanggul penahan ombak, warga sangat mengharapkan untuk segera dibangun.(*)