Dukungan Palestina di Inggris, Anak-anak Sekolah Menghadapi Hukuman hingga Guru Meminta Maaf

PROTES pro-Palestina meletus pada sejumlah sekolah di Inggris sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al-Aqsa

Editor: bakri
ANADOLU AGENCY/VUDI XHYMSHITI
Orang-orang berkumpul untuk mendukung kelompok aktivis "Pro Palestina" yang menduduki gedung UAV Tactical Systems, anak perusahaan Elbit-Thale Systems milik Israel di kota Leicester, Inggris Raya pada hari Jumat, 21 Mei 2021. Tiga hari sebelumnya para aktivis menyemprotkan cat merah ke gedung dan menuntut agar gedung itu ditutup. Aktivis berpendapat bahwa drone yang diproduksi di fasilitas itu digunakan dalam serangan sembarangan terhadap Jalur Gaza. 

Dalam rekaman audio, guru tersebut menyangkal bahwa "bayi dan anak-anak" dibunuh oleh serangan udara Israel.

Guru tersebut menuduh siswanya memiliki "pandangan rasis" dan menyuruhnya "membawa mereka ke tempat lain", dengan alasan bahwa "setiap orang berhak atas pendapat mereka sendiri ... tetapi tidak di sekolah."

Gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel mulai berlaku di Jalur Gaza pada 21 Mei, mengakhiri pertempuran selama 11 hari.

Setidaknya 254 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza, sementara 31 lainnya dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, menurut angka resmi Palestina.

Tiga belas orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved