Berita Luar Negeri

Menang Pemilu, Bashar Al-Assad Kembali Pimpin Suriah, Tapi Turki Anggap Tidak Sah

Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali memenangkan pemilu dengan meraup 95,1% suara

Editor: Muhammad Hadi
AFP
Presiden Suriah Bashar al-Assad bersama pendukungnya merayakan kemenangannya untuk memimpin tujuh tahun lagi perang di Damaskus, Kamis (27/5/2021). 

Menang Pemilu, Bashar Al-Assad Kembali Pimpin Suriah, Tapi Turki Anggap Tidak Sah

SERAMBINEWS.COM - Presiden Suriah Bashar al-Assad kembali memenangkan pemilu dengan meraup 95,1% suara.

Dengan ini Assad akan menjabat untuk yang keempat kalinya.

Bagi pemerintah Suriah, pemilu kali ini menandai keberhasilan Suriah menjalankan pemerintahan di tengah konflik yang telah berlangsung selama satu dekade.

 Dilansir dari Reuters, ketua parlemen Hammouda Sabbagh mengumumkan hasil pada konferensi pers pada hari Kamis (27/5/2021), mengatakan jumlah pemilih sekitar 78%, dengan lebih dari 14 juta warga Suriah mengambil bagian.

Assad melawan dua kandidat, mantan wakil menteri kabinet Abdallah Saloum Abdallah dan Mahmoud Ahmed Marei, kepala partai oposisi kecil yang secara resmi disetujui. Marei mendapat 3,3% suara, sementara Saloum menerima 1,5%.

Baca juga: PM Malaysia Umumkam Lockdown Nasional Mulai 1 Juni, Penguncian Total Akibat Lonjakan Covid-19

Kemenangan tersebut mengantarkan Assad untuk berkuasa tujuh tahun lagi dan memperpanjang pemerintahan keluarganya hingga hampir enam dekade.

Ayahnya, Hafez al-Assad, memimpin Suriah selama 30 tahun hingga kematiannya pada tahun 2000.

"Terima kasih kepada semua warga Suriah atas rasa nasionalisme mereka yang tinggi dan partisipasi mereka yang penting.

Mari mulai besok kampanye kerja kita untuk membangun harapan dan membangun Suriah," tulis Assad di halaman kampanyenya di Facebook.

Tahun-tahun pemerintahan Assad diwarnai oleh konflik multi-sisi yang telah memecah belah negara Timur Tengah dan menarik teman dan musuh asing.

Sekarang Assad telah mendapatkan kendali atas sekitar 70% Suriah, Tantangan terbesarnya saat ini adalah mengangkat kembali ekonomi yang sedang merosot.

Baca juga: Pejabat Satpol PP Aceh Barat Ditikam, Begini Kronologisnya

Dianggap tidak sah

Pemilu kali ini berlangsung di tengah proses perdamaian yang dipimpin oleh PBB.

Pihak PBB menyerukan pemungutan suara di bawah pengawasan internasional agar bisa membantu membuka jalan bagi konstitusi baru dan penyelesaian politik.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved