Internasional
Gara-gara 20 Kasus Baru Virus Corona, China Lockdown Guangzhou, Petugas Swab Warga di Rumah
Pemerintah China memberlakukan lockdown atau pengucian Kota Guangzhou.mulai Sabtu (30/5/2021).
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China memberlakukan lockdown atau pengucian Kota Guangzhou.mulai Sabtu (30/5/2021).
Memerintahkan penduduknya untuk tinggal di rumah untuk dilakukan swab atau pengujian virus Corona dari pintu ke pintu.
Hal itu menyusul peningkatan infeksi virus Corona yang telah mengguncang pihak berwenang.
Guangzhou, pusat bisnis dan industri dengan 15 juta orang di utara Hong Hong, telah melaporkan 20 infeksi baru Covid-19 selama sepekan terakhir.
Jumlahnya kecil dibandingkan dengan ribuan kasus harian di India.
Tetapi otoritas China khawatir karena percaya telah mengendalikan penyakit itu.
Baca juga: Generasi Tua Membludak, Pemerintah China Terpaksa Mengubah Kebijakan Dua Anak
"Penyebaran infeksi virus Corona sangat cepat dan kuat," tulis surat kabar resmi Global Times mengutip pernyataan otoritas kesehatan.
Perintah untuk tinggal di rumah diterapkan kepada warga di lima jalan di Distrik Liwan di pusat kota.
Pasar luar ruangan, pusat penitipan anak dan tempat hiburan ditutup.
Makan di restoran dalam ruangan dilarang.
Sekolah dasar diperintahkan untuk menghentikan kelas tatap muka.
Orang-orang di bagian empat distrik terdekat diperintahkan untuk membatasi aktivitas luar ruangan.
Pemerintah kota sebelumnya memerintahkan pengujian ratusan ribu penduduk setelah infeksi awal.
Pemerintah mengatakan sekitar 700.000 orang telah diuji pada Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Duta Besar China Ikut Kampanyekan Hijaukan Gurun Arab Saudi
China melaporkan beberapa kasus baru virus Corona setiap hari.
Tetapi menyatakan hampir semua orang yang terinfeksi baru pulang dari luar negeri.
Korban tewas resmi daratan mencapai 4.636 orang dari 91.061 kasus baru yang dikonfirmasi.
Pada Sabtu (30/5/2021), Komisi Kesehatan Nasional melaporkan dua kasus baru yang ditularkan secara lokal di Guangzhou.
Kemudian, 14 kasus di bagian lain negara itu yang katanya berasal dari luar negeri.
Sebagian besar infeksi terbaru di Guangzhou diyakini terkait dengan seorang wanita berusia 75 tahun.
Dia ditemukan pada 21 Mei 2021 memiliki varian yang pertama kali diidentifikasi di India.
Baca juga: China Buru Remaja Berusia 19 Tahun, Beri Komentar Negatif Atas Konflik Mematikan dengan India
Sebagian besar yang lain menghadiri makan malam dengannya atau tinggal bersama.
Infeksi itu menyebar ke kota terdekat Nanshan.
Di mana satu kasus baru yang dikonfirmasi.
Kemudian, dua kasus tanpa gejala dilaporkan pada Sabtu (30/5/2021).
Setelah orang-orang dari Guangzhou diuji, menurut The Global Times.(*)