Internasional
Erdogan Ancam Hancurkan Kamp Pengungsi Militan Kurdi di irak
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah mengeluarkan peringatan keras kepada Irak.
SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan telah mengeluarkan peringatan keras kepada Irak.
Dia menegaskan akan menghancurkan sebuah kamp pengungsi yang katanya menyediakan tempat yang aman bagi militan Kurdi.
Dia mengancam akan melakukan kampanye militer panjangnya lebih dalam di dalam wilayah Irak.
Pasukan Turki telah meningkatkan serangan terhadap pangkalan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Irak utara selama setahun terakhir.
Dengan memfokuskan pada daya tembak dan serangan, terutama di sebidang wilayah hingga 30 km di dalam Irak.
Tetapi Erdogan mengatakan kamp itu terletak di Makhmour, 180 km selatan perbatasan Turki.
Baca juga: Agen Turki Tangkap Keponakan Fethullah Gulen, Dituduh Mendanai Organisasi Teroris
Dia menuduh Irak menampung ribuan pengungsi Turki selama lebih dari dua dekade.
Erdogan menyatakan tempat itu telah menjadi inkubator bagi militan Kurdi, sehingga harus dibumihanguskan.
“Jika PBB tidak membersihkannya, kami akan melakukannya sebagai anggota PBB,” kata Erdogan.
Dia menambahkan Ankara percaya Makhmour merupakan ancaman besar seperti benteng PKK di pegunungan Qandil lebih jauh ke utara.
"Berapa lama kita harus bersabar tentang hal itu?" katanya kepada penyiar negara Turki TRT dalam sebuah wawancara pada Selasa (1/6/2021) malam.
Seorang pejabat senior Irak kepada Reuters mengatakan Turki telah mengeluarkan keluhan kepada p pemerintah Irak.
Turki beralasan ada teroris PKK dari kamp Makhmour untuk melawan Turki.
Baca juga: Erdogan Gulingkan Tiga Gubernur Bank Sentral, Lira Turki Jebol ke Titik Terendah
Komandan keamanan dan pejabat lokal telah menyelidiki keluhan Turki.
Mereka mengatakan kamp Makhmour dikendalikan oleh pejuang PKK yang tidak mengizinkan akses ke pasukan pemerintah, kata pejabat itu.
Seorang juru bicara pemerintah Irak tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kamp itu didirikan pada 1990-an ketika ribuan orang Kurdi dari Turki melintasi perbatasan dalam sebuah gerakan yang menurut Ankara sengaja diprovokasi oleh PKK.
PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah melakukan pemberontakan melawan negara di Turki tenggara.
Sebagian besar penduduknya Kurdi sejak 1984.
Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam konflik tersebut.
Makhmour menjadi sasaran serangan udara Turki setahun lalu.
Baca juga: Bos Mafia Turki Kembali Berulah, Tuduh Penguasa Kirim Senjata ke Jaringan Al-Qaeda di Suriah
Meskipun tidak ada laporan korban pada saat itu.
Tetapi seorang pejabat senior Turki mengatakan itu sekarang menjadi prioritas Ankara.
“Kamp Makhmour digunakan sebagai salah satu pusat logistik dalam serangan terhadap Turki atau Angkatan Bersenjata Turki,” kata pejabat itu.
“Sudah waktunya sekarang, PKK harus dibersihkan," katanya.(*)