Berita Lhokseumawe

Penelusuran Pansus DPRK Lhokseumawe Terkait Minimnya PAD di RS Arun Tuntas

Beberapa waktu lalu sempat mencuat ke publik terkait minimnya setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rumah Sakit Arun

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Muhammad Hadi
hand over dokumen pribadi
Ketua Pansus DPRK Lhokseumawe, Faisal 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Beberapa waktu lalu sempat mencuat ke publik terkait minimnya setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rumah Sakit Arun yang saat ini dikelola PT Pembangunan Lhokseumawe.

Dimana setoran PAD Kota Lhokseumawe hanya sebesar Rp 220 juta, dari yang ditargetkan Rp 1 miliar. 

Didasari kondisi tersebut, muncul komentar dan pendapat dari berbagai kalangan, baik dari unsur legislatif, LSM mau pun mahasiswa.

Bahkan informasi terakhir dihimpun Serambinews.com, Pansus DPFK Lhokseumawe kini juga sedang menelusiri hal tersebut.

Baca juga: Harga Emas Hari ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin 7 Juni 2021

Ketua Pansus DPRK Lhokseumawe, Faisal, Senin (7/6/2021), kembali menjelaskan, dasarnya Pansus yang dibentuk ini adalah terkait LKPJ Walikota tahun 2020. 

"Jadi salah satu item yang kita Pansus juga terkait minimnya setoran PAD," ujar Faisal yang juga merupakan Ketua Komisi A DPRK Lhokseumawe tersebut.

Sedangkan terkait minimnya setoran PAD di RS Arun, pihaknya sudah mengumpulkan bebrapa data.

Salah satunya adalah jumlah klaim dana kr BPJS sepanjang tahun 2020  yang angkanya mencapai Rp 44 miliar lebih. 

Disamping juga pihaknya sudah mendatamgi RS Arun dan melakukan pertemuan dengan manajmen rumah sakit serta manajamen PDPL.

Baca juga: Polisi Tabrak Dump Truk Terparkir di Badan Jalan di Bener Meriah

"Kami lakukan kuniungan ke RS Arun pada 27 Mei 2021 atau beberapa hari lalu," katajya.

Selanjutjya, beberapa hari lalu, pihaknya juga sudah melakukan pertemuan kembali dengan pihak manajemen RS Arun dan PDPL, di gedung DPRK Lhokseumawe.

Jadi, lanjut Faisal, tahapan yang harus dilakukan Pansus untuk menelusuri hal ini sudah tuntas. Tinggal membuat rekomendasi.

"Kita tinggal membuat rekomendasi dalam rapat paripurna yang direncanakan akan berlangsung pekan depan," pungkas politisi Partai Aceh tersebut.

Muncuat Pertama 

Mencuat minimnya setoran PAD RS Arun yang dikelola.PDPL .pada tahun 2020,  berawal dari pernyataam Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf.

Baca juga: Cara Hilangkan Lingkar Hitam di Bawah Mata, Coba Pakai 5 Bahan Alami Ini

Dimana ditargetkan Rp 1 miliar, namun PAD yang distor hanya Rp 220 juta atau hanya 22 persen. 

Ismail A Manaf, menyebutkan, sesuai penelusuran dirinya, setiap tahun, operasional RS Arun dibawah PT Pembangunan Lhokseumawe tidak pernah terjadi peningkatan. 

Target penerimaan daerah yang dibebankan juga tidak pernah tercapai. 

"Terutama pada tahun 2020, terealisasi hanya 22 persen saja dari yang dibebankan," katanya.

Padahal belanja operasional RS Arun yang terletak di Komplek Perumaham PT PAG tersebut relatif rendah, mengingat komponem biaya listrik dan air diperolehnya secara cuma-cuma 

Jadi  dengan kondisi tersebut, maka Ismail A Manaf menilai kalau kinerja keuangan dan tata kelola perseroan daerah yang mengelola RS Arun membutuhkan perhatian serius Pemerintah Kota Lhokseumawe.

Baca juga: BERITA POPULER - Pengantin Baru Meninggal Leher Tergorok Hingga Pengusaha Aceh Ikut Diperiksa KPK

"Jadi, kinerja keuangan dan tata kelola perseroan daerah RS Arun kita minta untuk segera dievaluasi oleh Wali Kota agar diketahui persis dimana letak persoalannya," kata Ismail.

Wali Kota harus memberikan perhatian serius terhadap upaya perbaikan tata kelola perseroan yang mengelola RS Arun.

Agar target penerimaan daerah dapat benar-benar efektif dikumpulkan dan kemudian dibelanjakan lagi untuk pembangunan daerah.

Jawaban PTPL

Sedangkan pengurus PT Pembangunan Lhokseumawe (PTPL) pada tahun 2020 mengaku hanya meraih keuntungan mencapai Rp 900 juta, terutama dari unit usaha  Rumah Sakit Arun.

Namun dari pengakuan keuntungan Rp 900 juta, hanya Rp 220 juta yang distor untuk menjadi PAD Kota Lhokseumawe.

Padahal kepada perusahaan milik Pemko Lhokseumawe tersebut pada tahun 2020 ditargetkan mampu menyumbang PAD sebesar Rp 1 miliar.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Kota Langsa Peduli Palestina Kumpul Donasi Rp 15,8 Juta, Diserahkan Ke ACT

Direktur Utama PT Pembangunan Lhokseumawe, Abdul Gani, Rabu (21/4/2021), menyebutkan, pada tahun 2020 pihaknya masih memiliki dua unit usaha.

Pertama, Rumah Sàkit Arun dan kedua dari jaringan gas rumah tangga. 

Namun dari jaringan gas, dia mengaku, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan besar.

Sedangkan total keuntungan yang diraih perusahaan pada tahun 2020 sekitar Rp 900 juta.

Saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), lanjutnya, Pemerintah Kota Lhokseumawe menyerahkan Pasar Terpadu untuk dikelola PT Pembangunan Lhokseumawe.

Didasari hal tersebut, maka disimpulkan, sebagian keuntungan tahun 2020 diinvestasi ke Pasar Terpadu.

"Makanya untuk PAD kita pun hanya setor 220 juta rupiah saja," pungkasnya.(*)

Baca juga: BERITA POPULER - KKB Papua Tantang TNI, UAH Lapor ke Polisi sampai Menantu Wanita Halangi Pemakaman

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved