Luar Negeri
Detik-detik Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Seorang Pria, Dua Orang Ditahan
Presiden Prancis Emmanuel Macron ditampar wajahnya saat menyapa kerumunan di tenggara Prancis pada Selasa (8/6).
Dalam video insiden itu, seseorang terdengar berteriak "Ganyang Makronisme!"
Baca juga: VIDEO Presiden Perancis Emmanuel Macron Ditampar Seorang Pria saat Tur Nasional
Baca juga: Presiden Erdogan Harap Prancis Segera Singkirkan Emmanuel Macron, Berikut Konflik Turki Vs Prancis
Macron diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden tahun depan.
Jajak pendapat menunjukkan dia unggul tipis atas pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.
Tur nasional terbarunya mencakup sekitar selusin perhentian selama dua bulan ke depan.
Mantan bankir investasi itu ingin bertemu dengan para pemilih secara langsung setelah lebih dari satu tahun manajemen krisis selama pandemi Covid-19.
Tapi inisiatif temu-dan-sapa sebelumnya telah menunjukkan upaya reformis disalahgunakan secara verbal.
Tur 2018 untuk menandai seratus tahun berakhirnya Perang Dunia I mencatat adegan warga yang marah mencemooh dan mencemoohnya.
Itu terjadi tepat ketika protes "rompi kuning" anti-pemerintah mengumpulkan momentum untuk mengecam kebijakan pemerintah dan Macron secara pribadi karena gaya kepemimpinannya, yang dikritik sebagai penyendiri dan arogan.
Pada Juli tahun lalu, Macron dan istrinya Brigitte dilecehkan secara verbal oleh sekelompok pengunjuk rasa saat berjalan-jalan dadakan melalui taman Tuileries di pusat kota Paris pada Hari Bastille.
Sesaat sebelum ditampar, Macron diminta untuk mengomentari pernyataan pemimpin sayap kiri Jean-Luc Melenchon akhir pekan lalu bahwa pemilihan tahun depan kemungkinan akan dimanipulasi.
"Kehidupan demokrasi membutuhkan ketenangan dan rasa hormat, dari semua orang, politisi, serta warga negara," kata Macron.
Menanggapi peristiwa penamparan ini, para kritikus dan saingan politiknya yang paling sengit mendukung Macron Selasa.
Melenchon mengatakan dia bersamai "dalam solidaritas dengan presiden", sementara Le Pen menyebut tamparan itu "tidak dapat diterima dan sangat tercela dalam demokrasi."
Namun tamparan itu kemungkinan akan memicu perdebatan di Prancis tentang iklim politik yang merusak hanya dua minggu dari putaran pertama pemilihan regional dan 10 bulan dari pemilihan presiden April mendatang.
Pada tahun 2011, presiden sayap kanan Nicolas Sarkozy mengalami ketakutan keamanan di barat daya Prancis ketika dia dicengkeram bahunya oleh seorang pegawai pemerintah lokal berusia 32 tahun. (Tribunnews.com/ChannelNewsAsia/Hasanah Samhudi)
Baca juga: Kembangkan Ekowisata di Asrama Cunda, Danrem Lilawangsa Tabur 10 Ribu Bibit Ikan
Baca juga: Karang Taruna Simpang Mamplam Serahkan Donasi untuk Palestina
Baca juga: Menko Airlangga Hartarto Optimis Ekonomi Tumbuh 7-8 Persen pada Kuartal II
Tribunnews.com dengan judul Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar Seorang Pria di Kerumunan,