Berita Aceh Singkil
Kemenko Marves: Realisasi Investasi UEA di Kepulauan Banyak Harus Secepatnya
"Poin penting rakor, bagaimana realisasikan investasi Murban secara cepat di Kepulauan Banyak," kata Jason.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
"Poin penting rakor, bagaimana realisasikan investasi Murban secara cepat di Kepulauan Banyak," kata Jason.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar rapat koordinasi percepatan investasi Murban Energy perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) di Kepulauan Banyak, Aceh Singkil, Kamis (10/6/2021).
Rapat dihadiri Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid, Staf Khusus Gubernur Aceh Iskandar, dan tim serta pejabat lain di ruang rapat Setdakab Aceh Singkil.
Usai rapat Kepala Bidang Promosi Investasi dan Pengembangan Pelaku Usaha Jasa, Kemenko Marves Jason Fredrick Siregar, mengatakan poin penting dari rakor, bagaimana investasi Murban Energy di Kepulauan Banyak secepatnya terealisasi.
Hal ini demi kemajuan perekonomian masyarakat Aceh Singkil, khususnya Aceh dan Indonesia pada umumnya.
Sehingga sinergitas pemerintahan di tiap tingkatan terus terjalin baik.
"Poin penting rakor, bagaimana realisasikan investasi Murban secara cepat di Kepulauan Banyak," kata Jason.
Baca juga: 81 Rohingya Resmi Diserahkan ke Pemko Medan, Begini Penjelasan Pemkab Aceh Timur
Terkait status lahan di pulau yang diminati investor UEA, masuk dalam kawasan taman wisata alam (TWA).
Akan tetapi, fakta di lapangan lebih dulu dikuasai masyarakat.
Jason menyatakan, prinsip investasi memberikan keuntungan seluas-luasnya kepada masyarakat.
Untuk itu masyarakat tidak akan dirugikan, justru mendapat keuntungan.
Hanya saja, pulau yang menjadi lokasi investasi belum diputuskan Murban Energy.
Setelah diputuskan, barulah dilakukan penyelesaiannya.
"Jika masuk dalam TWA tapi masyarakat memiliki tanaman di atasnya, tentu diganti untung bukan ganti rugi tanamannya. Kalau lahannya itu kan TWA milik negara," ujarnya.
Baca juga: Ucapan Duka dari Gubernur Aceh atas berpulangnya ke Rahmatullah Tgk. Sayyid Umar bin Sayyid Hasan
Bupati Aceh Singkil Dulmusrid, menyatakan komitmennya dalam mendukung sepenuhnya rencana investasi UEA di Kepulauan Banyak.
Baik dukungan terhadap pengembangan infrastruktur, maupun dukungan terhadap penuntasan permasalahan lahan lokasi investasi UEA di Kepulauan Banyak.
Dari sisi anggaran, Pemkab Aceh Singkil juga siap alokasikan anggaran sebesar Rp 14 miliar sebagai wujud dukungan terhadap rencana investasi tersebut.
Rinciannya, dukungan terhadap akses udara dalam pengembangan bandara Syekh Hamzah Fansuri, sebesar Rp 7,5 miliar.
"Anggaran tersebut untuk pembebasan lahan," kata Dulmusrid.
Berikutnya, untuk penyesuaian rencana detail tata ruang (RDTR) sebagai dukungan kelengkapan administrasi insentif daerah, Pemkab Aceh Singkil akan mengalokasikan anggaran Rp 1,5 miliar.
Sedangkan terhadap ganti rugi lahan investasi yang dikuasai masyarakat setempat, pihaknya akan mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar.
Untuk diketahui, sebagian besar wilayah Kepuluan Banyak, ditetapkan sebagai Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 596/Kpts-II/96 tanggal 16 September 1996 tentang Penunjukan Gugusan Kepulauan Banyak Beserta Perairan Laut di Sekitarnya.
Akan tetapi, masyarakat setempat telah menguasai lahan-lahan di Kepulauan Banyak sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda.
Terkait hal itu, dalam hal penyelesaian permasalahan lahan yang tidak bermasalah membutuhkan peran dari Kementerian Lingkungan dan Pemerintah Provinsi Aceh.
Serta sesuai dengan kewenangan masing-masing, sebagai upaya dalam mengendalikan potensi konflik lahan dengan masyarakat setempat dikemudian hari.
"Beberapa jalan telah kami tempuh untuk mengusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, agar pulau-pulau yang diminati UEA yang masuk dalam kawasan TWA tersebut dapat dialihfungsikan ke kawasan Area Penggunaan Lain (APL) agar pembebasan lahan masyarakat dapat dilakukan," ujar Dulmusrid. (*)