Awan Raksasa Mirip Tsunami Terbentuk akibat Ketidakstabilan Atmosfer

Kemunculan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer

Editor: bakri
Foto Kiriman Warga
Awan arcus kembali muncul di langit Suak Puntong, Nagan Raya, Sabtu (12/6/2021) pagi. 

* Muncul Lagi di Langit Nagan dan Aceh Barat

“Kemunculan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer. Jadi, tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami dan hal-hal mistis lainnya," timpal Rezky.

Awan raksasa mirip gelombang tsunami muncul lagi di sebagian langit Nagan Raya dan Aceh Barat, Aceh Barat, pada Sabtu (12/6/2021) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Sekitar 30 menit kemudian, awan yang menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan awan arcus itu menghilang setelah angin kencang dan hujan lebat melanda kawasan itu.

Hingga sore kemarin, tidak  ada laporan tentang dampak dari munculnya awan tersebut. Namun, BMKG Stasiun Meteorologi Nagan Raya mengimbau warga di dua kabupaten tersebut tetap meningkatkan kewaspadaan.

Informasi yang diperoleh Serambi, Sabtu (12/6/2021), fenomena alam itu terjadi sekitar pukul 07.00-07.30 WIB. Awan arcus yang cukup besar disaksikan oleh warga Suak Puntong hingga Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya. Bahkan, beberapa warga Suak Puntong sempat merekam fenomena alam tersebut.

Awan arcus juga terlihat di kawasan Desa Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, yang berbatasan dengan Nagan Raya. Sedangkan di Meulaboh, warga juga melihat awan raksasa itu. Hanya saja, awannya terlihat lebih kecil dari yang pernah muncul beberapa waktu lalu. Namun, sekitar 30 menit kemudian, angin kencang disertai hujan deras melanda kawasan itu. Sehingga, awan itu pun menghilang.

Beberapa warga dan pengendara di Nagan Raya mengaku takjub melihat fenomena alam tersebut. Namun, mereka was-was karena awan itu mirip dengan gelombang tsunami.  "Ada sejumlah warga merekam. Awan itu terlihat dengan sangat jelas," ungkap Feri, warga yang merekam awan tersebut di kawasan Suak Puntong.

Ketidakstabilan atmosfir

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Nagan Raya, Rezky P Hartiwi, saat dikonfirmasi Serambi, Sabtu (12/6/2021), mengakui awan arcus muncul kembali di langit Nagan Raya dan Aceh Barat. Bahkan, menurutnya, awan tersebut juga terlihat dari Kantor BMKG Nagan Raya di Desa Kubang Gajah, Kecamatan Kuala Pesisir.

Rezky menjelaskan, fenomena awan arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat, serta lembab, sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.

"Kondisi tersebut dapat terjadi. Salah satu penyebabnya, karena ada angin laut dalam skala yang  luas mendorong massa udara ke arah daratan," jelas Rezky.

Dikatakan, fenomena ini menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar lokasi pertumbuhan awan. “Kemunculan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer. Jadi, tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami dan hal-hal mistis lain," timpal Rezky.

Namun demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya cuaca buruk dan selalu meng-update informasi cuaca dari BMKG. Fenomena alam seperti ini, sebutnya, juga pernah terjadi pada Agustus 2020 lalu.

BMKG juga menyatakan, awan arcus yang terjadi di Nagan Raya dan Aceh Barat kali ini tidak ada kaitan dengan gempa 4,9 Skala Richter (SR) yang berpusat di Meulaboh dan dirasakan hingga ke Nagan Raya, pada Sabtu (12/6/2021) sekitar pukul 02.13 dini hari WIB. Menurut BMKG, saat ini di wilayah barat selatan Aceh juga sedang dalam masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Sehingga hujan berpotensi turun kembali. (riz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved