Berita Banda Aceh

Selama Masa Pandemi Covid-19, Aceh Peduli ASI Adakan Edukasi Online Seputar Menyusui

Dalam kelas online ketiga tersebut, tema yang diangkat adalah membahas tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Rawat Gabung.

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Mursal Ismail
Thinkstockphotos
Ilustrasi 

Narasumber yang dihadirkan pada kelas online tersebut, yaitu dr Utami Roesli Sp A IBCLC FABM, seorang Konsultan Laktasi yang juga Pembina Sentra Laktasi Indonesia (SELASI). 

Dokter Utami juga dokter spesialis anak yang luar biasa kiprahnya dalam dunia perASIan di Indonesia.

Dalam pemaparan materinya, dr Utami Roesli mengatakan bahwa sebelum 2017, World Health Organization (WHO) memberikan satu rekomendasi yaitu, untuk bayi yang baru lahir langsung segera disusui atau dinamakan dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Tetapi sejak tahun 2017 WHO mengemukakan ada dua rekomendasi yaitu, Kontak Kulit Dini (Early uninterrupted Skin-to-Skin Contact) dan juga IMD (Inisiasi Menyusu Dini).

Ia menyampaikan kontak kulit dini (ESSC) itu dimulai saat bayi berusia 5-10 menit setelah lahir, bayi langsung ditengkurapkan di atas dada ibunya, sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu minimal satu jam.

Untuk IMD, proses menyusui dimulai secepat mungkin segera setelah lahir, maksimal pada umur bayi kurang dari satu jam.

"Maka bila kita melakukan IMD setelah 15 menit diangkat bayinya, berarti kita tidak melakukan kontak kulit dini dengan bayi, karena proses kontak kulit dini minimal satu jam.

Namun bila kita melakukan kontak kulit dini dengan bayi, maka itu sudah pasti kita melakukan IMD terhadap bayi," jelasnya.

Oleh karena itu, dr Utami mengingatkan supaya para ibu menyusui bayinya dengan mengharapkan pahala dari Allah, karena menyusui bukan hanya memberikan makan anak, tapi menyusui juga mendidik anak.

Kegiatan edukasi yang dilaksanakan secara online ini dihadiri peserta mencapai lebih 500 orang dan banyak sekali pertanyaan dari peserta.

Kegiatan ini juga merupakan kerjasama antara APA dengan Dinas Kesehatan Aceh, Unicef Perwakilan Aceh, Flower Aceh, PKBI Aceh serta Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved