Berita Banda Aceh

Banda Aceh Kembangkan Wisata Bahari Mulai Ulee Lheue hingga Alue Naga

Selama masa pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata Banda Aceh melakukan revitalisasi dan rehab sejumlah destinasi wisata yang berlokasi di ibu kota

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Muhammad Hadi
Dok Serambinews.com
Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar SSos MSi dan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, Ir Yusri Syamaun SE dalam virtual talkshow series Sumatera Travel Destination Summit dengan tema “Destinasi Wisata Kota Banda Aceh”. Kegiatan tersebut disiarkan langsung di Facebook Serambinews.com, Senin (14/6/2021) dan dipandu oleh Moderator, Mohd Din selaku Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia. 

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Selama masa pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata Banda Aceh melakukan revitalisasi dan rehab sejumlah destinasi wisata yang berlokasi di ibu kota provinsi Aceh ini.

“Kita akan mengembangkan wisata bahari mulai Ulee Lheue hingga Alue Naga.

Itu merupakan wisata bahari di Banda Aceh yang dikemas seindah mungkin sehingga orang tertarik datang ke kota ini,” kata Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Iskandar SSos MSi.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin 14 Juni 2021

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber dalam virtual talkshow series Sumatera Travel Destination Summit dengan tema “Destinasi Wisata Kota Banda Aceh”.

Kegiatan tersebut disiarkan langsung di Facebook Serambinews.com, Senin (14/6/2021) dan dipandu oleh Moderator, Mohd Din selaku Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia.

Selain itu juga menghadirkan narasumber lainnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, Ir Yusri Syamaun SE.

Iskandar menambahkan, akan memperindah kawasan wisata bahari tersebut.

“Di kawasan pantai juga sedang dibangun pendestrian sehingga pengunjung bisa berjalan-jalan sambil menikmati keindahan pantai,” sebutnya.

Baca juga: Sebuah Rumah Milik Warga Langkahan Terbakar, Uang Jutaan dan Barang Lain Hangus

Disamping itu, Banda Aceh sebagai gerbang masuknya Islam ke Indonesia, dikatakan Iskandar, juga memiliki sejumlah objek wisata lainnya.

Seperti masjid-mesjid tua, makam-makam ulama, museum tsunami, lokasi-lokasi yang dulunya terdampak tsunami, serta aneka kuliner.

Ia menambahkan, pada tahun ini pihaknya juga sudah merelokasi pedagang dari Pasar Peunayong ke Pasar Almahirah, Lamdingin.

Hal itu dikarenakan, Peunayong akan dijadikan kawasan wisata kuliner.

Baca juga: Kepala Keuangan Aceh Bustami Hamzah Ajukan Pengunduran Diri, Antarkan Surat kepada Sekda

“Karena bagaimanapun Peunayong menjadi icon Banda Aceh. Hampir 80 persen penduduknya adalah Tionghoa, kawasan itu juga jadi kampung Cina  dan akan mulai kita kembangkan tahun ini sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan,” kata Iskandar.

Sementara Ketua PHRI Aceh, Yusri Syamaun menyampaikan selama pandemi Covid-19, usaha perhotelan juga cukup berdampak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved