Kisah Pilu TKI di Malaysia, Derita Sakit hingga Muntah Darah Setiap Hari, Minta Tolong Dipulangkan
Akibat sakit yang dideritanya, ia menyerah dan meminta bantuan untuk dipulangkan karena tidak memiliki biaya untuk pulang ke Indonesia.
SERAMBINEWS.COM - Pekerja Migran Indonesia, Endik Sopandi (44) harus mengalami hidup pedih di negeri jiran Malaysia.
Pria asal Kampung Gamlok, RT 06/07, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sejak beberapa bulan yang lalu, dia harus menahan rasa sakit.
Akibat sakit yang dideritanya, ia menyerah dan meminta bantuan untuk dipulangkan karena tidak memiliki biaya untuk pulang ke Indonesia.
Dia juga tak punya uang untuk bertahan hidup di perantauan setelah tak mampu bekerja lagi.
"Saya enggak bisa kerja karena muntah darah setiap hari.
Ke pengurus aparat pemerintah saya minta tolong untuk dipulangkan.
Saya enggak punya biaya, enggak punya dokumen, hanya KK dan KTP," ujarnya melalui sebuah rekaman video berdurasi 12 menit yang diterima Tribun, Selasa (15/6/2021).
Dalam video tersebut, Endik menyebut dia bekerja sebagai TKI di Malaysia sejak 2015.
Tetapi sejak beberapa bulan yang lalu tak bisa lagi bekerja karena kondisi kesehatannya menurun.
Pahitnya hidup Endik di Malaysia itu bermula saat dia berangkat melalui sebuah agen dengan membayar uang sebesar 3.800 ringgit atau sekitar Rp 12 juta.
Dia kemudian bekerja di daerah Langkawi sebagai sopir di pencucian kendaraan.
Di tempat kerja yang pertama itu, Endik hanya bertahan selama 1,5 tahun.
Dia langsung melarikan diri ke daerah Lengkawi karena tidak betah akibat pekerjaan itu tidak sesuai dengan harapan.
"Bekerja hanya dikasih makan sehari sekali. Itu juga hanya mi, bukan nasi," kata Endik.
Baca juga: TKI Aceh Selatan yang Sakit di Malaysia Tiba di Kampung Halaman, Ini Respon Teuku Riefky Harsya
Baca juga: Menyedihkan! TKI Asal Aceh Selatan Sakit Keras di Malaysia, Pemulangan ke Indonesia Terbentur Biaya
Saat melarikan diri itulah, Endik yang tidak memiliki arah dan tujuan hingga akhirnya bertemu dengan seseorang.