Sejarah Coca-Cola yang Jadi Minuman Populer, Sang Penemunya Jatuh Miskin dan Meninggal Tragis

Simak sejarah Coca-Cola bisa jadi minuman paling populer di dunia dan kisah tragis pembuatnya, John Pemberton yang mati dalam kemiskinan.

Editor: Amirullah
Intisari online
Jika John Pemberton tidak pernah ada, mungkin kita tidak akan bisa menikmati minuman populer di dunia, Coca-Cola. 

Sebagaimana dilansir Live Science, paling tidak hingga tahun 1903, Coca-Cola diyakini mengandung kokain.

Meski Coca-Cola Company membantahnya, namun bukti sejarah memperlihatkan bahwa Coca-Cola dulunya memang memiliki kandungan itu.

Hingga tahun 1929 mereka akhirnya membuang seluruh kandungan yang berkaitan dengan kokain.

Coca-Cola kemudian sukses dominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.

Formula Coca-Cola saat ini tetap menjadi rahasia dagang, namun berbagai resep yang dilaporkan dan rekreasi eksperimental telah diterbitkan.

Minuman ini telah mengilhami para peniru dan menciptakan seluruh klasifikasi minuman ringan yakni cola.

The Coca-Cola Company memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia.

Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis.

Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja.

The Coca-Cola Company juga menjual produknya di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan.

Berdasarkan studi "Merek Global Terbaik" Interbrand tahun 2015, Coca-Cola adalah merek paling berharga ketiga di dunia, setelah Apple dan Google.

Pada tahun 2013, produk Coke dijual di lebih dari 200 negara di seluruh dunia, dengan konsumen meminum lebih dari 1,8 miliar porsi minuman perusahaan setiap hari.

Coca-Cola berada di peringkat No. 87 dalam daftar Fortune 500 2018 dari perusahaan Amerika Serikat terbesar berdasarkan total pendapatan.

Nasib tragis John Styth Pemberton

()John Styth Pemberton (wikimedia)

Seiring dengan kesuksesannya, Pemberton juga ternyata tak benar-benar bisa lepas dari morfin.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved