Berbeda dengan Indonesia, Umat Islam di Timor Leste Makin Terkikis, Sejarah Kelam Ini Penyebabnya
Sempat menjadi bagian dari Indonesia ternyata tak membuat Timor Leste didominasi oleh umat Islam. Di Timor Leste, agama Islam makin terkikis.
SERAMBINEWS.COM - Sempat menjadi bagian dari Indonesia ternyata tak membuat Timor Leste didominasi oleh umat Islam.
Seperti diketahui, Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia.
Di Timor Leste, agama Islam makin terkikis.
Padahal disebutkan oleh Ambarak A Bazher dalam bukunya berjudul "Islam di Timor Timur", ternyata Islam sudah ada di Dili, ibukota Timor Leste, jauh sebelum kedatangan Portugis tahun 1512.
“Pasukan Portugis terusir dari Gowa, Sulawesi Selatan, mereka tiba di Dili dan disambut oleh pemimpin masyarakat setempat yang bernama Abdullah Afif,” tulisnya.
Nama pemimpin masyarakat Dili yang penuh nuansa keislaman itu tunjukkan kesan jika warga setempat sudah mengenal Islam dan ada orang Arab yang tinggal di Dili.
Catatan sejarah mencatat berbagai teori mengenai kedatangan Islam.
Salah satunya menyebut datangnya bersamaan dengan penyebaran Islam oleh para pedagang Arab yang berlayar sampai ke pulau-pulau dekat dengan Maluku melalui jalur laut di selatan Sulawesi.
Dugaan lainnya adalah dilakukan oleh para ulama dari kerajaan-kerajaan Islam di sekitar Dili, seperti Gowa-Tallo, Ternate, dan bahkan Samudra Pasai.
Penduduk Arab datang ke Timor Leste, mereka adalah pendatang Arab Hadramaut yang tiba di Timor Leste sebelum Portugis.
Mereka baru menetap pada abad ke-17, dan setidaknya ada 26 keluarga Arab Hadramaut yang menetap di Dili sejak 1678 sampai 1975.
Mereka segera dicurigai oleh pemerintah kolonial Portugis, beberapa bahkan dipenjara tanpa sebab.
Arab Hadramaut kemudian tinggal di Kampung Alor, Dili bagian barat sejak abad ke-19.
Daerah itu menjadi pendaratan Marinir Indonesia dalam serangan ke Dili.
Portugis benar-benar mengubah wajah Islam di Timor Leste, dan kekuatan kolonialis mematikan budaya dan pengikut Islam.