Berita Abdya
Biaya Bongkar dan Angkut Dihapus, PT Meuligo Raya Kembali Salurkan Pupuk Urea Bersubsidi di Abdya
“Alhamdulillah, permintaan kita sudah disahuti tentang beban biaya bongkar dan biaya angkut dihapus. Seperti komitmen awal, jika beban itu dihapus...
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Nurul Hayati
“Alhamdulillah, permintaan kita sudah disahuti tentang beban biaya bongkar dan biaya angkut dihapus. Seperti komitmen awal, jika beban itu dihapus, maka kita siap kembali menyalurkan pupuk urea bersubsidi ke kios-kios,” ujar Direktur PT Meuligo Raya, Maidisal Diwa kepada Serambinews.com, Selasa (22/6/2021).
Laporan Saputra Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - PT Meuligo Raya selaku distributor pupuk urea bersubsidi wilayah Aceh Barat Daya (Abdya), akan kembali menyalurkan pupuk urea ke sejumlah kios-kios pengecer.
Direktur PT Meuligo Raya, Maidisal Diwa mengatakan, bahwa hasil kesepakatan dengan PT Pupuk Iskandar Muda atau PT PIM selaku produsen, menyanggupi permintaan pihaknya untuk menghapus biaya angkut dan biaya bongkar yang selama ini dibebankan kepada distributor.
“Alhamdulillah, permintaan kita sudah disahuti tentang beban biaya bongkar dan biaya angkut dihapus. Seperti komitmen awal, jika beban itu dihapus, maka kita siap kembali menyalurkan pupuk urea bersubsidi ke kios-kios,” ujar Direktur PT Meuligo Raya, Maidisal Diwa kepada Serambinews.com, Selasa (22/6/2021).
Maidisal mengucapkan terima kasih kepada PT PIM yang sudah menyanggupi permintaan tersebut, mengingat biaya yang selama ini dibebankan kepada pihaknya sangatlah berat dan pihaknya merugi.
“Tentu kami sangat berterima kasih kepada PT PIM atas responnya, sehingga dengan seperti ini, maka penebusan pupuk kedepan kios tidak lagi diminta dan mengeluarkan biaya angkut dan bongkar,” kata pengusaha asal Susoh tersebut.
Dengan penghapusan biaya itu, kata Maidisal, maka dalam waktu dekat, pihaknya mulai menyalurkan pupuk urea ke kios-kios pengecer.
Baca juga: Pupuk Urea Bersubsidi di Abdya Kosong Sejak Dua Bulan Terakhir, Penyebabnya Ternyata Gara-gara Ini
Sehingga petani bisa menggunakan pupuk urea itu dalam masa tanam gadu.
“Target kita, paling lama Minggu ini sudah kita salurkan, karena penebusan sudah kita lakukan, sekarang hanya menunggu surat SO (sales order) dari gudang. Kalau SO itu keluar hari ini, besok pupuknya sudah kita salurkan ke kios-kios,” katanya.
Ia berharap, dengan kembali disalurnya pupuk urea bersubsidi itu, maka tidak ada lagi petani yang mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi di wilayah Abdya, khususnya petani yang masuk dalam e-RDKK.
“Untuk itu, kami minta dan berharap, kios harus menyalurkan pupuk urea ini tepat sasaran, jadi petani tidak kesulitan dan bisa mendapatkan pupuk urea, sehingga hasil panen petani bisa berlimpah,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pendistribusian pupuk urea bersubsidi di Abdya sempat terhenti beberapa bulan ke kios-kios pengecer.
Akibatnya, petani di Bumo Brueh sigupai ‘meradang’ dan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi tersebut.
Hal itu dipicu, PT Meuligo Raya belum menandatangani kontrak dan tidak melakukan penebusan.
Distributor mengaku belum bisa menandatangani kontrak, karena dibebankan biaya tranportasi dan ongkos bongkar, akibat mengambil pupuk ke gudang penyangga ke Nagan yang jarak tempuh pulang pergi 180 KM. (*)
Baca juga: Ini Cara Membedakan Pupuk Urea Bersubsidi dan Non Subsidi yang Diproduksi PIM