Gerhana
Tersisa Dua Gerhana Lagi di Tahun 2021, tak Bisa Disaksikan Warga Aceh, Ini Penyebabnya
Gerhana Bulan Parsial, 19 November 2021 M atau 15 Rabiul Akhir 1443 H tidak terlihat di Aceh, karena saat terjadi gerhana, matahari belum terbenam di
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Pada tahun 2021, secara kajian ilmu falak, terjadi empat kali gerhana, yakni dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan.
Dosen Ilmu Falak Jurusan Jurusan Astronomi Islam Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Tgk Ismail Is, pada Selasa (22/6/2021), awalnya menjelaskan, dari empat gerhana yang terjadi pada tahun 2021, hanya satu kali gerhana yang bisa dilihat dari Aceh
Sedangkan tiga kali gerhana lagi (dua gerhana matahari dan satu gerhana bulan), tidak bisa dilihat di Aceh.
Sebabnya, Gerhana Bulan Parsial, 19 November 2021 M atau 15 Rabiul Akhir 1443 H tidak terlihat di Aceh, karena saat terjadi gerhana, matahari belum terbenam di Aceh.
Untuk Gerhana Matahari Cincin, 10 Juni 2021 M atau 29 Syawal 1442 H, tidak terlihat di Aceh, karena kejadian gerhana terjadi di kutub utara.
Seterusnya, Gerhana Matahari Total, 4 Desember 2021 M atau 29 Rabiul Akhir 1443 H, tidak terlihat di Aceh karena kejadian gerhama terjadi di kutup selatan.
• VIDEO - Menyaksikan Gerhana Bulan Merah Darah di Masjid Hagia Sophia Istanbul Turki
• Gerhana Bulan Lintasi Langit Aceh, Ratusan Jamaah Shalat Khusuf di Masjid Oman Almakmur
Ditambahkan, dari empat kali gerhana pada tahun 2021 ini, yang sudah berlangsung dua kali, yakni Gerhana Bulan Total, 26 Mei 2021 M atau 15 Syawal 1442 H dan Gerhana Matahari Cincin, 10 Juni 2021 M atau 29 Syawal 1442 H.
Jadi masih ada dua kali lagi gerhana yang akan terjadi pada tahun 2021, yakni Gerhana Bulan Parsial, 19 November 2021 M atau 15 Rabiul Akhir 1443 H dan Gerhana Matahari Total, 4 Desember 2021 M atau 29 Rabiul Akhir 1443 H.
Untuk diketahui, gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan.
Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon). Sedangkan gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon), namun tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana matahari dan tidak setiap bulan purnama terjadi gerhana bulan.
Hal ini disebabkan bidang orbit bulan dalam mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi dalam mengitari matahari.
Gerhana matahari dikenal ada empat jenis:
Pertama gerhana matahari total, dimana saat puncak gerhana terjadi, seluruh piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan, sehingga matahari terlihat hitam dan memancarkan cahaya korona yang indah.
Kedua, gerhana parsial, dimana saat puncak gerhana terjadi hanya sebagian piringan matahari ditutupi oleh piringan bulan.
Ketiga, gerhana cincin, dinamai dengan cincin karena saat puncak gerhana terjadi, piringan bulan hanya menutupi pertengahan piringan matahari saja, sehingga matahari terlihat bercahaya pada lingkaran pinggir saja yang berbentuk mirip cincin dan pada posisi tengah matahari berwarna hitam.
Keempat, gerhana hibrida, dimana saat puncak gerhana terjadi, di satu daerah terlihat gerhana matahari total dan di daerah lain terlihat berbentuk gerhana cincin.
Gerhana jenis terakhir ini tergolong peristiwa gerhana yang relatif jarang terjadi atau langka.
Sedangkan gerhana bulan, lanjut Tgk Ismail, dikenal ada tiga macam jenisnya.
Pertama, gerhana bulan total, dimana saat puncak gerhana seluruh piringan bulan memasuki bayangan umbra (inti) bumi, sehin
gga bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan.
Kedua, gerhana bulan sebagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti bumi (bayang umbra).
Ketiga, gerhana bulan penumbra, dimana bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti Bumi), tidak sampai kedalam bayang inti (bayang umbra).
Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata, bulan hanya terlihat redup, tidak memancarkan sinar yang kuat seperti pada saat purnama-purnama lainnya.
Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop.
Info Gerhana
1. Gerhana Bulan Total, 26 Mei 2021 M atau 15 Syawal 1442 H (sudah berlangsung).
2. Gerhana Bulan Parsial, 19 November 2021 M atau 15 Rabiul Akhir 1443 H.
3. Gerhana Matahari Cincin, 10 Juni 2021 M atau 29 Syawal 1442 H (sudah berlangsung)
4. Gerhana Matahari Total, 4 Desember 2021 M atau 29 Rabiul Akhir 1443 H.(*)