Internasional
Krisis Ekonomi Lebanon Makin Parah, Kekerasan Meluas, Penembakan di SPBU Sampai Bunuh Diri
Lebanon yang terus mengaami krisis ekonomi dengan kondisi semakin parah, membuat kehidupan masyarakat berantakan.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Lebanon yang terus mengaami krisis ekonomi dengan kondisi semakin parah, membuat kehidupan masyarakat berantakan.
Kekerasan telah merembes ke dalam kehidupan sehari-hari warga Lebanon karena krisis ekonomi yang semakin parah.
Gangguan keamanan dengan perkelahian, bahkan penembakan di SPBU terus terjadi setiap hari.
Lebanon sedang mengalami krisis ekonomi yang kemungkinan akan menempati peringkat sebagai salah satu dari tiga yang terburuk di dunia dalam lebih dari 150 tahun, menurut Bank Dunia.
Ada kelangkaan barang-barang penting seperti bahan bakar dan obat-obatan.
Bahan pokok roti menjadi lebih mahal setelah Sindikasi Pemilik Toko Roti menaikkan harga setelah subsidi pemerintah untuk gula dan ragi telah berakhir.
Orang-orang mengantre berjam-jam di SPBU dan baku hantam berubah menjadi tembak-menembak.
sSaat orang-orang berebut siapa yang harus mengisi tangki terlebih dahulu.
Orang-orang mengambil nyawa mereka sendiri atau menghancurkan sumber pendapatan dengan putus asa.
Seorang pria berusia 25 tahun bernama Mathew bunuh diri di apartemennya di kawasan Keserwan, Beirut.
Seorang pria lainnya di Baalbek mencoba bunuh diri di tokonya karena hutang yang menumpuk.
Baca juga: Tragis, Seorang Ibu dan Empat Putrinya Tewas Saat Cari Bahan Bakar di Lebanon, Ini Kronologinya
Orang lain membakar gerobak kacangnya di jalan Beirut setelah menerima perintah untuk memindahkannya.
Kondisi kehidupan telah memburuk di tengah kebuntuan politik atas pembentukan pemerintahan baru.
Ada perselisihan antara Perdana Menteri yang ditunjuk Saad Hariri dan Presiden Michel Aoun.
Tentang siapa yang harus berada dalam pemerintahan baru dan peran apa yang harus mereka miliki, di antara masalah lainnya.