Berita Aceh Tengah
Seruput Kopi Sambil Nikmati Panorama di Objek Wisata Bur Telege
Wisata sembari ngopi merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata di Kota Dingin Takengon
Penulis: Mahyadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Wisata sembari ngopi merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi sektor pariwisata di Kota Dingin Takengon.
Pasalnya, kabupaten di Dataran Tinggi Gayo (DTG) ini, selain daerah penghasil kopi arabika Gayo, juga menjadi daerah tujuan wisata di Provinsi Aceh.
Terasa lengkap, jika kedua potensi ini digabung menjadi satu.
Bisa menikmati indahnya panorama Tanoh Gayo sembari menyeruput nikmatnya secangkir kopi arabika Gayo.
Baca juga: Warga Pidie Buru Kayu Akar Kuning di Hutan Untuk Dijual Ke Medan, Jadi Obat Berbagai Penyakit Ini
Tumbuhnya sektor pariwisata di wilayah tengah provinsi berjuluk Serambi Mekkah ini, menjadi nilai tambah bagi sebagian masyarakat.
Salah satunya, munculnya usaha mobil kopi di objek-objek wisata. Usaha ini, menjadi peluang bernilai ekonomi bagi sejumlah warga.
Seperti di kawasan objek wisata Bur Telege, Kampung Hakim Bale Bujang, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.
Lokasi objek wisata yang berada di daerah ketinggian itu, dipagari dengan rimbunnya pohon damar. Bur Telege menjadi objek wisata favorit di Kota Takengon.
Setiap akhir pekan, kunjungan ke objek wisata yang tak jauh dari pusat Kota Takengon ini, ramai dikunjungi warga lokal maupun wisatawan dari daerah lain.
Baca juga: Satu Juta Vaksin Hadiah Bhayangkara ke-75 Untuk Masyarakat Indonesia
Setiap Sabtu dan Minggu, salah seorang warga Kampung Hakim Bale Bujang, Doli Kasmindo, melihat tingginya kunjungan ke objek wisata itu, menjadi peluang ekonomi.
Ia selalu standby dengan mobil kopinya di pelataran parkir objek wisata Bur Telege.
Beberapa tahun terakhir, pelataran parkir Bur Telege menjadi tempat usaha bagi Doli.
Banyak pengunjung, sebelum menuju maupun setelah pulang dari lokasi utama objek wisata Bur Telege, singgah untuk menikmati kopi racikan nya.
“Sekarang agak kurang karena kondisi masih pandemi COVID-19. Tapi kalau sebelum pandemi, bisa sampai ratusan cup perhari,” kata Doli yang ditemui Serambinews.com, Minggu (27/6/2021).
Baca juga: Mantan Kombatan GAM di Aceh Timur Dapat Lahan 2 Hektare