BPKP akan Keluarkan Audit Kerugian Negara

* Kasus Korupsi Bebek Petelur

BANDA ACEH  - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh akan segera mengeluarkan hasil audit Perkiraan Kerugian Negara (PKN) kasus dugaan korupsi pengadaan bebek petelur di Dinas Pertanian Aceh Tenggara mencapai Rp 12,9 miliar yang ditangani Polda Aceh.

"Kita segera keluarkan hasil audit PKN bebek petelur di Dinas Pertanian (Distan) Aceh Tenggara, " ujar Kepala BPKP Perwakilan Aceh, Indra Khaira Jaya, kepada Serambi, Minggu (27/6/2021).

Dikatakan Indra, karena audit investigasi sudah dikeluarkan, maka audit PKN dapat segera diproses. "Kami tetap berkoordinasi dengan teman-teman penyidik Tipidkor Polda Aceh," katanya lagi.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi dari Ditreskrimsus Tipidkor Polda Aceh, permintaan perhitungan audit PKN telah mereka layangkan ke BPKP Perwakilan Aceh beberapa hari lalu. Menurut sumber Serambi di Polda Aceh, audit investigasi dalam penyelidikan telah dikeluarkan BPKP Aceh beberapa waktu lalu. "Prosesnya tidak terlalu lama karena berpijak pada audit investigasi juga," kata sumber itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, BPKP Perwakilan Aceh menyatakan kerugian negara dalam perkara ini Rp 3 miliar lebih.

"Kita sudah mengekspos dengan penyidik Polda Aceh yang dihadiri AKP Budi Nasuha bersama tim Ditreskrimsus Polda Aceh di BPKP Aceh, Senin (12/4/2021). Nilai kerugiannya tidak kurang dari Rp 3 miliar," terang Kepala BPKP Perwakilan Aceh, Indra Khaira Jaya, Kamis (15/4/2021).

Ditreskrimsus Polda Aceh sudah memeriksa 25 saksi atas kasus ini.

Kasus pengadaan bebek/itik pada Dinas Pertanian Aceh Tenggara yang bersumber dari APBK (DAU) Aceh Tenggara dengan cara menggelembungkan harga barang dan pengaturan pemenang pelelangan, yaitu dengan menyiapkan suplier bebek sebelum pelaksanaan kegiatan dengan menyepakati harga barang yang sebenarnya sampai diterima di Kutacane.(as)

Fakta Korupsi Bebek Petelur Agara

- BPKP segera keluarkan hasil audit PKN

- Permintaan perhitungan audit PKN sudah dilayangkan

- kerugian negara ditaksir Rp 3 miliar lebih

- Polda sudah periksa 25 saksi