Berita Pidie

Parkir Elektronik di RSU Sigli Dirusak, Direktur Kecewa, Ketua DPRK Pidie: Kita Sesalkan

"Kami kecewa, padahal ini dilakukan untuk penertiban parkir dan kelancaran sistem Pendapatan untuk menunjang pembangunan dan kemajuan rumah sakit

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Loket e-parkir di halaman Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Tgk Chik Ditiro Sigli masih tertutup kain, belum bisa difungsikan karena ada kabel yang dipotong alias sabotase. 

"Kami kecewa, padahal ini dilakukan untuk penertiban parkir dan kelancaran sistem Pendapatan untuk menunjang pembangunan dan kemajuan rumah sakit

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Parkir elektronik (e-Parkir) di RSU Tgk Chik Ditiro Sigli dirusak diduga disabotose.

Sehingga parkir sistem digital ini belum dapat difungsikan akibat ulah orang tak diketahui memutuskan kabel optik di dalam perangkat e-parkir tersebut.

Aksi dugaan botase ini sebetulnya diketahui pada akhir April 2021. Semestinya di awal Mei 2021 hendak dilakukan lauching tapi keburu diputus kabel sehingga gagal.

Direktur Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Tgk Chik Ditiro Sigli, dr Muhammad Yassir SpAn ditanyai, Senin (28/6/2021) mengaku perihal e-parkir sudah disabotase.

"Kami kecewa, padahal ini dilakukan untuk penertiban parkir dan kelancaran sistem Pendapatan untuk menunjang pembangunan dan kemajuan rumah sakit," katanya.

Baca juga: Kronologi Perangkat Desa Dibakar Hidup-hidup, Korban Luka di Sekujur Tubuh, Polisi Buru Pelaku

Baca juga: Peringati HKGB Ke-69, Bayangkari Polres Bireuen Mulai Gelar Kegiatan Sosial

Baca juga: Penonton Membludak, Pertandingan Dihentikan

Namun, ungkap Yassir, betapa terkejut pihaknya mendapat laporan kabel parkir elektronik dipotong. "Rencananya bulan Mei difungsikan. Sudah diserahkan sudah dilakukan ujifungsi," ungkapnya.

Disebutkan, anggaran membangun parkir elektronik ini menggunakan dana BLUD tahun 2020 sebesar Rp 165 juta.

Upaya lain dilakukan perbaikan dengan komitmen e-parkir ini bisa segera dilakukan.

Sementara, seiring perjalanan waktu untuk tarif masih digunakan seperti sistem manual untuk roda dua Rp 1.000 dan roda empat Rp 2.000. Belum diberlakan per jam masih menganut sistem lama manual.

"Jadi, sebetulnya dari segi ekonomi belum mahal masih sesuai tarif seperti di qanun. Jadi kita memudahkan pelayanan parkir ini juga sehingga aman bagi keluarga pasien dan pengunjung lainnya," tuturnya.

Kendati begitu, pihaknya sudah mendatangkan teknisi untuk memperbaiki fasilitas yang baru dimiliki oleh rumah sakit kebanggaan masyarakat Pidie tersebut.

“Saat ini, kami sudah mendatangkan teknisi, dan para teknisi sedang melakukan perbaikan. Insya Allah dalam waktu dekat akan bisa dioperasikan,” kata dr Muhammad Yassir.

Saat ini, imbuh dia, kabel optik yang dipotong tersebut telah diperbaiki dan terhubung, namun belum sempurna.

Pun begitu sambil mengunggu perbaikan sampai sempurna, e-parking tersebut dalam waktu dekat ini akan dioperasikan meskipun dengan cara manual.

Menyusul adanya dugaan sabotase tehadap mesin e-parking, dr Muhammad Yassir mengaku tidak memperbesar masalah tersebut, dan menganggap sabotase itu sebagai tantangan.

“Ya ini menjadi tantangan juga. Paling penting ini kita perbaiki agar manfaat dari pembangunan e-parkir ini bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.

Kecewa

Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail, MAP, Senin (28/6/2021) mengatakan rasa kekecewaannya terhadap oknum-oknum yang tega melakukan sabotase dengan cara memotong kabel optik fasilitras e-parkir di RSUD Tgk Chik Ditiro.

Menurut dia, dengan adanya fasilitas e-parking tersebut pemerintah dalam mengais Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor parkir ini akan terukur karena melalui mesin e-parkir tersebut.

Ini sebetulnya sebuah kemajuan dan akan diketahui sistem informasi akuntansi, efektivitas, dan kelebihan serta kekurangan dari penggunaan sistem e-Parking dalam pembayaran retribusi parkir di RSUD Tgk Chik Ditiro.

“Malah seharusnya ini diterapkan di lokasi lain. Kalau di negara atau daerah-daerah maju, sistem e-parkir ini sudah lama digunakan,” pungkasnya.

Hanya saja, Ketua DPRK Pidie berpesan supaya sistem e parkir nantinya ada pemisahan kepada keluarga pasien yang hilir-mudik ke luar.

"Bagaimana pemisahannya, karena bisa jadi bagi keluarga pasien akan bolak-balik keluar memenuhi kebutuhan pasien," demikian Mahfuddin Ismail, Ketua DPRK Pidie yang juga Politisi Partai Aceh. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved