Internasional
Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon Minta Militer Waspada Tinggi, Cegah Kerusuhan Semakin Meluas
Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon meminta militer dan dinas keamanan untuk tetap waspada tinggi atas meluasnya kerusuhan.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon meminta militer dan dinas keamanan untuk tetap waspada tinggi atas meluasnya kerusuhan.
Hal itu untuk mencegah upaya untuk mengacaukan situasi keamanan di tengah krisis keuangan dan politik yang dihadapi negara itu.
Dewan, yang dipimpin oleh Presiden Michel Aoun, bersidang pada Selasa (29/6/2021) di tengah protes terhadap krisis bahan bakar.
Janji untuk menyediakan bahan bakar setelah sebagian subsidi dicabut tidak mengurangi kemarahan publik dan antrian yang tidak ada habisnya di SPBU.
Selama pertemuan tersebut, Aoun mengatakan apa yang terjadi di depan pompa bensin tidak dapat diterima.
Dia menekankan menghina warga tidak dapat diterima dalam keadaan apapun, dan semua pihak terkait harus bekerja untuk mencegah terulangnya adegan seperti itu.
Aoun keberatan dengan jalan ditutup karena menyebabkan penderitaan tambahan bagi warga.
Baca juga: Ledakan Bom Guncang Kantor Pengacara Carlos Ghosn di Lebanon, Tidak Ada Korban Jiwa
"Setiap orang berhak atas pendapat mereka, tetapi itu tidak boleh berubah menjadi kekacauan dan kerusuhan, dan otoritas keamanan tidak boleh bersikap lunak," katanya.
Upaya untuk mengatasi kekacauan itu bertepatan dengan pemogokan menyeluruh yang dilakukan oleh semua bank di Lebanon pada Selasa (29/6/2021).
Untuk memprotes serangan terhadap markas besar Bank Swiss Lebanon di Jalan Hamra di Beirut.
Bank mengatakan sekitar seratus orang menduduki gedung administrasi umum bank pada Senin (28/6/2021).
Mereka memukuli karyawan, melukai tiga orang, karena menggunakan kekerasan untuk memaksa manajer melakukan transfer uang ke Turki.
Sejak November 2019, bank menahan diri untuk tidak melakukan transfer ke luar negeri sehubungan dengan krisis keuangan.
Baca juga: VIDEO Krisis Ekonomi Lebanon Memburuk, Warga Bakar Ban dan Blokir Jalan Utama Kota Beirut
Administrasi bank mengatakan para penyerang adalah anggota badan amal bernama Baneen, yang menuntut pengadilan menyetujui transfer tersebut.
Tetapi hakim menolak kasus tersebut.