Anak Gajah ‘Intan Setia’ Mati Mendadak

Seekor anak gajah betina mati mendadak di kawasan Conservation Respon Unit (CRU) Trumon, Kabupaten Aceh Selatan

Editor: hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Anak gajah betina yang mati mendadak di kawasan Conservation Renspon Unit (CRU) Trumon, Kabupaten Aceh Selatan pada Rabu 30 Juni 2021 lalu 

TAPAKTUAN - Seekor anak gajah betina mati mendadak di kawasan Conservation Respon Unit (CRU) Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, pada Rabu (30/6/2021) lalu. Menurut informasi, anak gajah bernama Intan tersebut diduga mati akibat terinfeksi penyakit.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto S.Hut saat dikonfirmasi Serambi, Minggu (4/7/2021),  membenarkan informasi tersebut. "Kami menerima informasi dari Leader CRU Trumon bahwa anak gajah jinak bernama Intan Setia mati di kawasan koridor Trumon yang berjarak kurang lebih 600 meter dari CRU Trumon, Kabupaten Aceh Selatan," katanya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, lanjut Agus Arianto, Tim dokter hewan BKSDA Aceh dan dokter hewan PKSL-Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH-USK) melakukan perjalanan ke CRU Trumon selama ± 12 jam untuk melakukan kegiatan nekropsi atau bedah bangkai. 

"Pada hari Kamis pagi, tanggal 1 Juli 2021 Tim dokter hewan BKSDA Aceh dan PKSL FKH-USK, CRU Trumon, anggota kepolisian Polsek Trumon melakukan olah TKP dan nekropsi atau bedah bangkai," ungkapnya.

Dari hasil olah TKP di sekitar lokasi, tambah Agus Arianto, tidak ditemukan adanya hal-hal atau barang-barang yang mencurigakan. Berdasarkan hasil nekropsi yang dilakukan oleh tim dokter hewan BKSDA Aceh dan PKSL USK, diperoleh hasil bahwa tidak ditemukan adanya kekerasan terhadap anak gajah Intan Setia berumur 4 tahun itu.  Anak gajah itu lahir di CRU Trumon dari induk bernama Siska dan ayah bernama Tuah.

"Tim medis menduga bahwa kematian anak gajah ini disebabkan oleh infeksi penyakit, namun guna mengetahui kepastian penyakit dan kemungkinan faktor lain penyebab kematian anak gajah tersebut, sampel bagian organ berupa lidah, hati, limpa, paru, ginjal, usus, lambung, dan feses akan dikirim ke laboratorium. Ini merupakan kabar yang menyedihkan bagi kita," pungkas Kepala BKSDA Aceh.(tz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved