Limbah PKS Cemari Saluran Air

Saluran air warga di Dusun Alur Kijing, Desa Alur Pinang, Kecamatan Peuanton, Aceh Timur, diduga tercemar limbah

Editor: hasyim
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI
Warga Dusun Alur Kijing, Desa Alur Pinang, Kecamatan Peunaron Aceh Timur, memperlihatkan air parit di daerah itu hitam pekat diduga tercemar limbah dari pabrik kelapa sawit yang tak jauh dari permukiman penduduk di daerah itu, Sabtu (3/6/2021) 

* Air Bersih Jadi Hitam

IDI - Saluran air warga di Dusun Alur Kijing, Desa Alur Pinang, Kecamatan Peuanton, Aceh Timur, diduga tercemar limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Agra Bumi Niaga yang tak jauh dari pemukiman penduduk di daerah itu.

Saluran air warga dimaksud merupakan parit yang selama ini kerap mengaliri air bersih untuk warga di dusun itu. Warga Dusun Alur Kijing, yang ditemui Serambi, Sabtu (3/7/2021) mengatakan, air di aliran parit Alur Kijing, yang hulunya ke waduk lokasi berdirinya PKS PT Agra Bumi Niaga itu, mulai tercemar pada Jumat (2/7/2021) pagi, hingga menyebabkan ikan di aliran parit itu mabuk, dan mati.

Warga sekitar mengaku, air parit tersebut selama ini salah satu sumber air warga. Karena air yang diairi dalam parit tersebut bersih, bisa digunkan masyarakat untuk mandi, masak, bahkan untuk diminum

“Sejak Jumat kemarin air parit mulai tercemar, hingga menghitam, dan menyebabkan ikan mabuk. Air parit ini juga biasanya kami gunakan, untuk mandi, masak, dan minum, tapi kini tercemar sehingga kami jadi kesulitan air bersih,” ungkap tokoh masyarakat Alur Kijing, M Noh, dan Kadri.

Mewakili puluhan kepala keluarga di dusun itu, M Noh, berharap air parit dapat jernih kembali seperti semula, dan diharapkan pihak perusahaan memasok air bersih untuk kebutuhan warga.

Pemukiman penduduk warga Dusun Alur Kijing, berada di bagian hilir sekitar 1,5 kilometer. Warga di Dusun Alur Kijing, ini menggunakan air bersih dari parit yang berhulu ke waduk PKS tersebut.

Amatan Serambi, posisi PKS PT Agra Bumi Niaga, tak jauh dari pusat Kecamatan Peunaron, di tepi jalan Peureulak-Lokop. Di kawasan PKS ini juga ada kolam besar dan airnya bersih.

Masyarakat sendiri mendukung hadirnya perusahaan di kawasan itu yang diyakini bisa mendongkrak perekonomian. Namun, warga berharap, perusahaan tidak mencemari lingkungan di sana.

“Kami mendukung investasi karena sangat menghidupkan perekonomian warga khususnya petani sawit. Tapi, kami juga berharap operasional perusahaan tidak mencemari lingkungan yang dapat merugikan masyarakat,” harap warga, Kadri. 

Perusahaan akan Buat Kolam Penampungan Air

Saiful Amri, Humas PKS PT Agra Bumi Niaga mengatakan, pasca menerima laporan air parit tercemar, ia langsung meninjau air parit tersebut, dan membenarkan air parit tercemar, dan ikan mabuk.

“Kami langsung menindaklanjuti laporan warga. Kini kami sedang mengecek kemungkinan ada kolam limbah yang bocor,” ungkap Saiful.

Saiful mengatakan, PKS PT Agra Bumi Niaga di daerah itu sudah beroperasional 2 bulan dan masih tahap percobaan, dan baru kali ini terjadinya pencemaran lingkungan.

“Kami memiliki 10 kolam limbah, dan baru 8 kolam terisi limbah. Kami sudah mengecek tidak ada kolam yang bocor, pun demikian limbah di kolam 8 kami sedot ke kolam 7, agar kolam 8 bisa kami rapikan, dan perbaiki, lalu nanti limbahnya kami alirkan ke kolam 9, dan 10, hingga limbah steril bisa memelihara ikan,” ungkap Saiful.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved