Minta Pemain Hancurkan Bangunan Mirip Ka'bah, Anggota DPR RI Illiza Sa’aduddin Kecam Game Fortnite
"Game fortnite ini mempunyai pesan terselubung dan melukai perasaan umat Islam, karena ka’bah adalah sebuah bangunan yang paling disucikan dalam agama
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi game online Fortnite menuai kecaman dalam beberapa hari terakhir di berbagai belahan dunia.
Kecaman muncul karena game online Fortnite itu dinilai telah menghina umat islam karena terdapat mode yang mengharuskan pemain menghancurkan Ka'bah untuk menyelesaikan misi.
Seperti diketahui, kabah merupakan pusat atau kiblat umat islam di seluruh dunia dan menjadi tempat suci yang harus dijaga kesakralannya.
Namun dalam permainan Fortnite ada bagian di mana mendorong pemainnya menghancurkan Kabah untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya.
Karena itulah game online Fortnite itu dinilai telah menghina umat islam sehingga menuai kecaman dari berbagai pihak.
Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PPP, Illiza Sa’aduddin Djamal menyayangkan adanya game mobile bernama 'Fortnite' yang meminta penggunanya atau pemainnya untuk menghancurkan bangunan mirip Ka’bah.
Menurutnya, game itu melukai perasaan umat muslim.
Sebab Ka'bah adalah bangunan yang disucikan dalam agama Islam.
"Kami sangat menyayangkan adanya game mobile popular yang meminta pemain atau penggunanya harus menghancurkan bangunan mirip ka’bah" katanya.
"Game fortnite ini mempunyai pesan terselubung dan melukai perasaan umat Islam, karena ka’bah adalah sebuah bangunan yang paling disucikan dalam agama Islam," ujar Illiza kepada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Illiza mengatakan game tersebut bisa merusak karakter generasi muda karena menghancurkan bangunan publik itu tidak dibenarkan dan melanggar hukum.
"Adanya permainan yang mengharuskan pemainnya menghancurkan ka’bah itu terlihat ada unsur kesengajaan, sehingga bukan tidak mungkin game ini dan mengganggu pemahaman beragama umat Islam" tegasnya.
"Secara tidak langsung game ini merupakan bentuk pembodohan," kata dia.
Politikus PPP itu menegaskan apapun alasan pembuat game yang mengharuskan pemainnya untuk menghancurkan ka’bah itu tidak bisa diterima.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung langkah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno untuk memblokir aplikasi game fortnite tersebut.
Pihak terkait lainnya seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika juga diminta mendukung langkah pemblokiran game tersebut.
"Langkah pemblokiran game fortnite sudah tepat dan harus didukung penuh, agar anak-anak kita tidak dibodohi oleh game mobile tersebut" katanya.
"Memainkan game online yang tidak teratur atau berlebihan juga tidak baik," kata Illiza.
Dia pun mengimbau orangtua harus lebih pro-aktif mengawasi anak-anak agar tidak kecanduan game online dan jadi tidak produktif.
"Misalnya, membatasi waktu anak-anak bermain game online dan meng-edukasi dampak buruk bermain game online yang terlalu lama atau berlebihan," tandasnya.
Baca juga: Harga dan Spesifikasi Realme C17, Bisa Menjadi Pilihan Bagi yang Suka Main Game Online
Baca juga: Ini Pengakuan Tersangka Kasus Sabu yang Diborgol Polres Aceh Utara saat Asyik Main Game Higgs Domino
Ulama Mesir Larang Umat Muslim Main Game Fortnite
Game online Fortnite juga menuai kecaman di berbagai belahan dunia.
Kecaman muncul karena game online Fortnite itu dinilai telah menghina umat islam, karena terdapat mode yang mengharuskan pemain menghancurkan Ka'bah untuk menyelesaikan misi.
Ulama Mesir juga minta umat muslim untuk tidak memainkan game tersebut.
Akibatnya, Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo merilis peringatan keras kepada umat muslim untuk tidak memainkan game yang dirintis Epic Games ini.
"Ini bisa mempengaruhi kepercayaan dan mental anak muda. Ini juga meremehkan pentingnya tempat suci bagi umat Islam," tulis pernyataan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo yang dikutip Middle East Monitor, Senin (5/7/2021).
Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo juga melarang keras kepada semua game online yang kontennya mengandung unsur kekerasan atau mengandung ide-ide palsu.
Halbitu dilakukan sebab permainan game bisa mendistorsi iman atau menunjukkan penghinaan terhadap agama.
Hal serupa juga kerap dilakukan Pusat Fatwa Elektronik Universitas Al-Azhar Kairo terhadap game yang dinilai melanggar norma agama dan isinya bersifat merusak kepercayaan agama seseorang.
Lembaga itu tak henti-hentinya memperingatkan beberapa game elektronik yang berperan dalam mengalihkan anak muda dari tugas dasar mereka untuk memperoleh pengetahuan atau pekerjaan yang berguna.
"Al-Azhar International Center sebelumnya memperingatkan beberapa game elektronik yang menyita pikiran anak muda, mengalihkan mereka dari tugas dasar untuk memperoleh pengetahuan atau pekerjaan yang berguna, dan mengunci mereka di dunia maya sambil menghasut kebencian dan merugikan orang lain," demikian pernyataan dari Al-Azhar International Center melalui akun Facebook resminya.
Baca juga: Ibunda Masuk ICU karena Positif Covid-19, Kartika Putri Mohon Keikhlasan Bacakan Surah Al Fatihah
Baca juga: Kawasan Wisata Pantai Ulee Lheue Banda Aceh Ditutup Lagi Saat Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
Baca juga: Wali Kota Apresiasi WDC, Diminta Terus Gerakkan Balee Inong di Gampong-gampong
Tribunnews.com dengan judul Anggota DPR Kecam Game Mobile yang Meminta Pemainnya Hancurkan Bangunan Mirip Ka'bah