Bayi Meninggal Dibunuh
Pembunuhan Bayi oleh Ibu Kandungnya di Subulussalam Disebut Baby Blues, Ini Penjelasannya
Kasus bayi korban sayatan benda tajam oleh ibu kandung di Subulussalam disebut warganet baby blues. Lalu apa itu baby blues? Simak ulasan berikut ini.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Satu tingkatan setelah baby blues, adalah depresi pasca melahirkan yang muncul dalam tiga bulan setelah kelahiran.
Tanda depresi pasca melahirkan ini akan meningkat sekitar 4 bulan atau bahkan bertahun-tahun jika tidak terdeteksi atau tidak diobati.
Apa Itu Depresi Pasca Melahirkan?
Melansir dari laman Boldsky pada Jumat (9/7/2021), depresi postpartum atau disebut depresi pasca melahirkan adalah masalah perilaku yang terlihat pada wanita setelah mereka melahirkan.
Kondisi ini sangat umum dan terlihat pada lebih dari 1 dari 8 wanita.
Gejalanya meliputi perasaan tidak berdaya dan sedih.
Wanita itu tidak merasakan ikatan apa pun dengan anak itu dan dia mungkin memiliki perasaan malu atau bersalah karena tidak merasakan apa yang diharapkan tentang bayinya.
Seringkali, depresi pascamelahirkan diabaikan sebagai kelelahan dan baby blues. Namun sebenarnya keduanya sangat berbeda dan mempengaruhi wanita secara berbeda pula.
Tanda-tanda yang harus Anda waspadai adalah gangguan makan, gangguan tidur, kecemasan, rasa bersalah, malu, perasaan dan pikiran yang membahayakan bayi dan tidak merasa seperti diri mereka sendiri.
Gejala depresi pascamelahirkan muncul dalam tiga bulan setelah kelahiran.
Sementara itu meningkat sekitar tanda 4 bulan, wanita itu dapat menderita selama bertahun-tahun jika tidak terdeteksi atau tidak diobati.
Pertanyaannya, bisakah Anda mencegah depresi pascamelahirkan?
Mungkin tidak mungkin untuk mencegah depresi pascamelahirkan. Tetapi Anda selalu dapat mencoba dan memahami apa penyebabnya dan mencoba untuk mencegah hal itu terjadi.
Hal-Hal yang Dapat Menyebabkannya Depresi Pascapersalinan
Masih melansir di laman yang sama, berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi pemicu depresi pasca melahirkan. Beberapa di antaranya dapat dicegah dan yang lain tidak dapat dihindari.