Internasional

Jaksa AS Dakwa Empat Warga Iran, Rencanakan Penculikan Jurnalis Wanita The New York Times

Jaksa AS telah mendakwa empat warga Iran, yang diduga sebagai agen intelijen untuk Teheran. Mereka memiiki rencana menculik seorang jurnalis The New

Editor: M Nur Pakar
AP
Jurnalis The New York Times, Masih Alinejad yang menjadi target Iran untuk diculik di AS. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Jaksa AS telah mendakwa empat warga Iran, yang diduga sebagai agen intelijen untuk Teheran.

Mereka memiiki rencana menculik seorang jurnalis The New York Times yang kritis terhadap Iran, menurut dakwaan Departemen Kehakiman yang dibuka pada Selasa (13/7/2021).

Dakwaan tidak menyebutkan target plot, Reuters telah mengkonfirmasi dia adalah jurnalis Iran-Amerika, Masih Alinejad.

Dia telah berkontribusi pada layanan bahasa Persia Voice of America dan laporan tentang masalah hak asasi manusia di Iran.

Diminta oleh Reuters untuk mengkonfirmasi bahwa Alinejad adalah target plot, Departemen Kehakiman menolak berkomentar.

Menurut dakwaan, keempat orang Iran itu menyewa penyelidik swasta dengan alasan palsu untuk mengawasi jurnalis yang tidak disebutkan namanya di Brooklyn

Baca juga: Serangan Mortir Milisi Iran Hantam Ladang Gas Suriah Timur, Dijaga Oleh Pasukan AS

Dengan merekam video keluarga dan rumah korban sebagai bagian dari rencana untuk membawa orang tersebut ke luar negeri.

"Keempat terdakwa berencana untuk membawa secara paksa korban yang mereka tuju ke Iran, di mana nasib korban tidak pasti," kata Jaksa AS Audrey Strauss untuk Distrik Selatan New York.

Dihubungi melalui telepon setelah dakwaan dirilis, Alinejad mengatakan dalam keadaan syok.

Dia mengatakan telah bekerja dengan Biro Investigasi Federal sejak agen tersebut mendekatinya delapan bulan lalu dengan foto-foto yang diambil oleh para komplotan.

"Mereka menunjukkan kepada saya bahwa Republik Islam sudah sangat dekat," katanya.

Baca juga: PM Irak Jenguk Jurnalis Pengkritik Faksi Bersenjata Pro-Iran di Rumah Sakit, Diculik dan Dipukul

Alinejad mengatakan telah menarik kemarahan Iran dengan mempublikasikan wanita di Iran yang memprotes undang-undang.

Mewajibkan penutup kepala, serta akun orang Iran yang terbunuh dalam demonstrasi 2019.

Jaksa mengatakan dalam siaran pers jurnalis itu menjadi sasaran Iran karena memobilisasi opini publik di Iran dan di seluruh dunia untuk membawa perubahan pada hukum dan praktik rezim.

Alinejad mengatakan agen FBI memindahkan dia dan suaminya ke serangkaian rumah persembunyian saat mereka menyelidiki kasus ini.

Dia bilang dia masih belum pulih dari membaca dakwaan.

"Saya tidak percaya saya bahkan tidak aman di Amerika," katanya.(*)

Baca juga: Sengaja Ingin Ganggu AS, Militer Iran Nekat Kirim Kapal Perang ke Samudra Atlantik

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved