Upaya Negara Melindungi Warganya
Merespons hal itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui Juru Bicara (Jubir) Teuku Faizasyah mengatakan belum
Merespons hal itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) melalui Juru Bicara (Jubir) Teuku Faizasyah mengatakan belum memperoleh kepastian terkait informasi pemulangan tersebut. Namun, ia menjelaskan apapun keputusan pemerintah Jepang merupakan bagian dari upaya perlindungan bagi warga negaranya. “Saya belum mendapatkan informasi bila akan dilakukan. Namun, esensinya ini merupakan bagian dari upaya perlindungan terhadap warga negaranya,” kata Faizasyah.
Ia mengatakan, Indonesia juga pernah melakukan hal yang sama di awal pandemi Covid-19 merebak. Pada Februari 2020 lalu, Indonesia juga menjemput WNI dari zona merah di Kota Wuhan, Cina. Tak berapa lama, Indonesia juga menjemput crew kapal pesiar Diamond Princess di wilayah Yokohama, Jepang. “Sama halnya, Indonesia pernah memulangkan WNI dari Wuhan dan juga crew kapal pesiar yang sandar di Jepang pada saat awal Covid-19,” ujarnya.
Pernyataan hampir sama disampaikan Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo. Ia menilai, keputusan warna negara asing yang bekerja di Indonesia untuk pulang ke negaranya, merupakan hal biasa dan hak negara mereka dalam melindungi warganya. "Saya kira hal biasa saja, tidak perlu ditanggapi dengan suatu hal berlebihan. Kita pun, jika suatu negara mengalami suatu hal bencana, apapun bentuknya, pasti nomor satu memberikan perlindungan kepada WNI di luar negeri," kata Rahmad.
Menurutnya, hal terpenting yang saat ini perlu dilakukan semua pihak adalah mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Tidak perlu pikirin warga negara asing atau negara lain, yang penting kita satu padu, kerja sama. Karena dunia juga tahu, ini bencana dunia dan Indonesia mengalami ujian yang berat dalam penanganan Covid-19," paparnya.
"Kita harus fokus kepada diri sendiri, bangsa sendiri. Sekarang dibutuhkan kesadaran kolektif semua pihak, yakinlah kalau bersama menjalankan protokol kesehatan, kita bisa keluar dari krisis kesehatan ini," pungkas Rahmad. (tribun network/fan/ras/sen/wly)