Berita Subulussalam

Dituding Lakukan Penganiayaan Hingga Dilaporkan ke Polisi, Oknum Anggota DPRK Subulussalam Membantah

BM membantah semua tudingan aksi penganiayaan yang dia lakukan terhadap driver Ketua DPRK setempat.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Bahagia Maha, anggota DPR Kota Subulussalam. 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Oknum anggota DPRK Subulussalam, berinisial BM membantah semua tudingan aksi penganiayaan yang dia lakukan terhadap driver Ketua DPRK setempat.

Bantahan itu disampaikan BM melalui keterangan persnya yang dikirim via pesan whatsapp, Jumat (16/7/2021) malam.

BM menyatakan jika semua tuduhan yang disampaikan Barat terhadapnya tidak benar. Sebaliknya, BM menuding jika Barat lah yang berbicara lantang terhadap dia.

“Apa yang dituduhkan oleh Barat selaku pelapor semuanya tidak benar, malah sebaliknya dia berbicara lantang atau ribut sehingga mengganggu ketenangan saya,” tegas BM

BM pun menjelaskan, ada berbicara dengan Barat. Namun, kata BM pada saat diajak duduk untuk berbicara malah dia (Barat-red) berbicara keras sambil berdiri.

Lalu, kata BM dia menyuruh keluar dari ruangan dan ketika itulah sempat mendengar Barat berteriak dari luar mendorong pintu hendak mau masuk kembali.

“Sempat saya mendengar ada kata-kata tak enak, dan orang di luar sudah ramai untuk meminta dia jangan ribut, malah sebalikna saya melihat dia ada mau mengambil sesuatu benda yang mau di lemparkan kepada saya,” terang BM.

Baca juga: Hebat! Putra Asal Aceh Raih Cumlaude di Kota Seribu Wali

Baca juga: Beri Beasiswa Untuk 16.543 Siswa, Pemkab Aceh Jaya Gelontorkan Rp 9,8 Miliar

Lebih jauh BM pun mengaku kaget  karena persoalan  yang menurutnya tidak ada masalah tetapi belakangan terlalu dibesar-besarkan.

Karenanya, BM pun berpikir ada apa dengan masalah tersebut dan siapa yang berada di baliknya. BM pun memastikan keberatan jika dia terus dituduh di publik melakukan pemukulan terhadap pelapor.

BM menyatakan sedang mempersiapkan laporan balik atas tindakan pelaporan dirinya. Tetapi, lanjut BM untuk kebaikan semua  sebaiknya dia menyerahkan saja kepada pihak kepolisian untuk menanganinya.

“Nanti kan jadi terang benderang apa hasil pemeriksaan dan saksi-saksi, dan kami yakin pihak kepolisian lebih profesional untuk menangani hal ini,” pungkas BM. 

Sebelumnya diberitakan, seorang oknum anggota DPRK Subulussalam berinisial BM dilaporkan ke Mapolres Subulussalam atas dugaan penganiayaan.

Kapolres Subulussalam, AKBP Qori Wicaksono SIK yang dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat  (16/7/2021) membenarkan adanya laporan polisi terhadap oknum anggota DPRK di sana.

Baca juga: FAKTA Dua Remaja Bunuh Kakek 61 Tahun dan Lukai Cucunya, Pelaku Mabuk Lem saat Curi Mobil Korban 

Baca juga: Ratusan Pelamar CASN Tenaga Kesehatan Serahkan Berkas ke BKPSDM Bireuen

Menurut Kapolres AKBP Qori Wicaksono pelapor berinisal B dan setelah ditelusuri nama lengkapnya Barat Selian, driver Ketua DPRK Subulussalam.

Kapolres AKBP Qori menjelaskan laporan tersebut disampaikan pada Selasa (13/7/2021) lalu. “Memang benar selasa lalu ada seorang warga inisial B yang datang ke polres melaporkan oknum anggota DPRK Subulussalam,” kata Kapolres AKBP Qori.

Berdasarkan keterangan pelapor, bermula saat dia sedang duduk di ruang ketua DPRK. lalu oknum anggota DPRK tersebut memanggilnya dan langsung menanyai pelapor :

"Kamu yang melapor ke polres ya.. ? " kemudian BM meminta pelapor untuk masuk ke ruangan BM. Setelah masuk di ruangan, BM mengatakan kepada pelapor  "Kamu jangan ikut campur urusan politik jika tidak tahu politik".

Kemudian, lanjut Kapolres AKBP Qori menurut pelapor sang oknum anggta DPRK BM itu melakukan  pemukulan sebanyak satu kali di lengan sebelah kiri pelapor.

Pemukulan menurut pelapor dilakukan menggunakan tangan kosong. Atas kejadian tersebut pelapor merasa keberatan dan melapor ke Polres Subulussalam.

Saat ini kasus dugaan penganiayaan sedang ditangani Sat Reskrim Polres Subulussalam. Anggota Polres Subulussalam telah mengantar pelapor ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk diperiksa dan diambil visumnya.

Kasus ini pun menurut Kapolres AKBP Qori Wicaksono masih dalam tahap penyelidikan pihaknya. Mereka masih mencari saksi-saksi dalam peristiwa itu.

“Kami juga masih mencari saksi-saksi peristiwa dugaan penganiayaan tersebut. Hasil keterangan saksi dan hasil visum nanti akan kami padukan dalam gelar perkara, apakah memenuhi unsur tindak pidananya atau tidak,” terang Kapolres AKBP Qori.

Dikatakan, semua warga berhak melapor ke Pihak Kepolisian dan polisi Kami tidak bisa menolak.

 “Tapi apakah nantinya laporan tersebut bisa ditingkatkan ke penyidikan atau tidak, tergantung hasil penyelidikan polisi. Tentunya berdasarkan keterangan saksi-saksi dan hasil visum jika sudah keluar dari RSUD  Subulussalam,” pungkas Kapolres AKBP Qori.

Baca juga: 5 Pemain Ini Bakal Didepak Barcelona Demi Pertahankan Lionel Messi, Antoine Griezmann Jadi Korban

Baca juga: Inilah Konsep yang Digunakan Jepang dalam Upacara Pembukaan dan Penutupan Olimpiade Tokyo 2020

Secara terpisah, Barat Selian selaku pelapor yang dikonfirmasi wartawan membenarkan informasi dia telah melaporkan oknum anggpta DPRK Subulussalam berinisial BM.

Berdasarkan keterangan Barat Selian, kronologis kejadian bermula ketika dia sedang sendirian duduk-duduk di ruang tunggu Ketua DPRK Subulussalam. Karena sang ketua tengah mengikuti rapat di ruang atas.

Nah, seketika oknum anggota DPRK BM melintas lalu memanggil Barat Selian. Merasa tidak ada persoalan diantara keduanya, Barat pun akhirnya mendatangi BM.

Lalu, BM mengarahkan Barat ke ruang salah satu wakil pimpinan DPRK Subulussalam. Setiba di ruang itu, Barat duduk sementara BM masih berdiri seraya menutup pintu.

Di dalam ruangan itu, kata Barat BM mengeluarkan kata-kata agar dia tidak ikut campur dengan masalah politik.

“Kau Barat, kalau tidak paham politik jangan kau campuri. Kamu salah satu yang mengadukan saya ke Polres kan?,”  demikian antara lain pernyataan BM sebagaimana ditirukan Barat.

Nah, karena merasa tidak pernah melakukan hal-hal yang seperti disampaikan BM, Barat mengaku membela diri.

Dia pun mengatakan tidak ada ikut mengadukan BM ke polres sebagaimana ditudingkan kepadanya. Jika tak percaya, kata Barat, dia mengajak BM langsung ke Polres Subulussalam untuk memastikan.

Tapi, lanjut Barat sang oknum anggota DPRK itu langsung mengayunkan pukulan (tinju-red) ke dirinya. Ada satu pukulan yang mengenai Barat dan dia  mengaku hanya mengelak  alias tidak membalas.

Baca juga: Inilah Konsep yang Digunakan Jepang dalam Upacara Pembukaan dan Penutupan Olimpiade Tokyo 2020

Baca juga: Kakan Kemenag Aceh Timur: Banyak Ulama Wafat Pertanda Bencana Spiritual, Umat Islam Harus Mawas Diri

Di tengah kejadian itu, barat mengaku sempat menanyai lagi apa sebenarnya kesalahannya. Dia meminta BM menunjukan keselahannya dan mengajak membuktikan ke polres.

Akhirnya Barat berusaha keluar ruangan seraya berteriak dia dianiaya oknum anggota DPRK. Tak lama kemudian pihak security berdatangan untuk melerai.

Barat sendiri hingga kini merasa bingung apa sebenarnya kesalahannya. Dia memastikan tidak ada ikut-ikutan mengadukan BM ke polisi hingga timbul pertikaian keduanya.

Atas insiden ini, Barat mengaku merasa harga dirinya sudah diremehkan. Padahal, kata Barat selaku wakil rakyat dia merasa jika BM sebagai orang tua yang sejatinya mengayomi.

Karenanya, Barat pun memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan insiden yang menimpa dirinya ke Polres Subulussalam.

“Saya merasa dihinakan karena peristiwa ini. Padahal saya tidak ada masalah dengannya (BM-red). Makanya saya akan tetap menempuh jalur hukum, semoga ini diusut dengan adil,” ujar Barat.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved