Luar Negeri
Korban Tewas Banjir Bandang di Jerman-Belgia Bertambah 93 Orang, Ribuan Orang Hilang
Sekitar 1.300 orang masih dilaporkan hilang, meskipun pihak berwenang mengatakan upaya untuk penyelamatan dapat terhambat oleh jalan dan koneksi telep
Ratusan tentara dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan.
"Ada orang tewas, ada orang hilang, banyak yang masih dalam bahaya," kata gubernur negara bagian Rhineland-Palatinate, Malu Dreyer, kepada parlemen regional.
“Kami belum pernah melihat bencana seperti itu. Ini benar-benar menghancurkan,” ucap Dreyer.
Pihak berwenang di daerah Rhine-Sieg di selatan Cologne, Jerman memerintahkan evakuasi beberapa desa di bawah waduk Steinbach di tengah kekhawatiran bendungan bisa jebol.
Di Belgia
Di Belgia, Sungai Vesdre meluap dan mengalirkan air ke jalan-jalan Pepinster, dekat Liege.
Operasi penyelamatan oleh petugas pemadam kebakaran gagal ketika sebuah perahu kecil terbalik dan 3 orang tua menghilang.
“Menyedihkan, banjir dengan cepat menghanyutkan,” kata Wali kota Philippe Godin. "Aku takut mereka mati," imbuh Godin.
Dalam penghitungan sementara, jumlah korban tewas di Belgia telah meningkat menjadi 12, dengan 5 orang masih menghilang, menurut laporan otoritas dan media lokal pada Jumat (16/7/2021) pagi waktu setempat.
Di Verviers, kantor kejaksaan mengatakan beberapa mayat telah ditemukan, tetapi tidak dapat mengkonfirmasi laporan media lokal bahwa 4 orang tewas di sana.
Jalan raya utama tergenang di bagian selatan dan timur Belgia, operasional kereta api juga terpaksa dihentikan.
Di Liege, sebuah kota berpenduduk 200.000, Sungai Meuse meluap pada Kamis (15/7/2021) dan wali kota meminta orang-orang yang tinggal di dekatnya untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen berjanji untuk membantu.
"Pikiran saya bersama keluarga para korban banjir yang menghancurkan di Belgia, Jerman, Luksemburg, dan Belanda, di mana mereka kehilangan rumah," ujar Ursula von der Leyen di Twitter.
Tingkat kerusakan sepenuhnya masih belum jelas, dengan banyak desa terputus oleh banjir dan tanah longsor yang membuat jalan tidak dapat dilalui.