USK Lantik 25 Dokter Spesialis
Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Fakultas Kedokteran (FK) melantik 25 dokter spesialis di aula fakultas tersebut, kawasan Darussalam
BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Fakultas Kedokteran (FK) melantik 25 dokter spesialis di aula fakultas tersebut, kawasan Darussalam, Banda Aceh, Kamis (15/7/2021). Ini merupakan pelantikan lulusan terbanyak sejak program dokter spesialis ada di universitas 'jantong hate (jantung hati) rakyat Aceh' tersebut.
Dari 25 dokter spesialis yang dilantik, lulusan terbanyak lahir dari Program Studi (Prodi) Ilmu Penyakit Dalam yakni 14 orang. Kemudian, disusul dengan Prodi Pulmologi dan Kedokteran Respirasi enam orang, Ilmu Kesehatan THL-KL sebanyak tiga orang, dan Prodi Neurologi dua orang.
Pelantikan tersebut dilaksanakan secara luring dan daring. Di mana delapan peserta mengikuti acara itu secara luring, dan selebihnya mengikuti secara daring. Proses pelantikan berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Dekan FK USK, Prof Dr Maimun Syukri SpPD (K), dalam sambutannya mengingatkan agar lulusan menjaga nama baik almamater di manapun berada, dan berterima kasih kepada orang-orang yang selama ini memberi dukungan. "Saya berharap ke depan lebih banyak lagi lulusan, tidak hanya dari tiga prodi. Ini usaha kita dari dulu, tentu siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkannya," kata Prof Maimun.
Lebih lanjut, Dekan FK USK mengungkapkan, bagi yang hendak melanjutkan S3, pihaknya sangat terbuka untuk menerima. Ia berpesan, para lulusan yang dilantik hari ini (kemarin-red) agar tidak sombong dan terus meng-upgrade diri.
Sementara itu, Rektor USK, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng, pada kesempatan yang sama, mengapresiasi segenap civitas FK USK atas capaian kali ini dalam melahirkan lulusan terbanyak.
Kepada para lulusan, Rektor mengucapkan selamat dan mendoakan terus sukses di masa mendatang. Ia berharap, dokter spesialis menjadi solusi bagi persoalan yang ada (terutama) di Aceh.
"Catatan kesehatan kita di Aceh banyak. Mulai dari stunting, kematian ibu yang masih tinggi, dan distribusi belum merata dokter spesialis. Ini menjadi perhatian bersama," ucap Rektor seperti disampaikan Koordinator Humas USK, Chairil Munawir MT SE MM, dalam siaran pers kepada Serambi, kemarin.
Karena itu, sambung Prof Samsul, USK berkomitmen mendidik dokter spesialis yang tidak hanya mahir secara keilmuan, namun juga memiliki kepedulian lebih terhadap kabupaten/kota di Aceh. Rektor menyebutkan, saat ini kurang lebih atau nyaris 50 persen dokter di Indonesia ada di Jakarta, sedangkan di Aceh hampir 50 persen berada di Banda Aceh.
"Saya meminta kepada FK USK, bila ada bupati dan wali kota di Aceh yang mengirimkan dokternya untuk menjadi spesialis tolong diprioritaskan, dengan catatan setelah lulus mereka mau bertugas di daerah masing-masing," pinta Rektor.
Sementara pada pagi kemarin, FK USK juga melantik dan mengambil sumpah 40 lulusan profesi dokter, dua Magister Kesehatan Masyarakat (MKM), 10 Pendidikan Dokter dan lima Psikologi. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring dan luring tersebut berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran USK.
Prof Maimun mengatakan, pelantikan itu juga terasa istimewa karena seluruh mahasiswa USK yang mengikuti ujian kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter MCQs-CBT periode Mei 2021 lalu berhasil lulus 100 persen. "Alhamdulillah, bisa lulus semua. Mudah-mudahan, persentase kelulusan ini bisa terus dipertahankan, paling tidak persentase kelulusan kita berada di atas 90 persen," harapnya.
Terkait Program MKM, Prof Maimun menyampaikan bahwa lulusan hari ini (kemarin-red) merupakan alumni gelombang kedua. Pada pertengahan Juni 2021 lalu, katanya, FK USK juga berhasil melantik lulusan perdana MKM sebanyak 24 orang.
Prof Maimun pun menyampaikan rasa syukur, karena Prodi MKM USK sudah mendapat akreditasi B. Pencapaian ini secara tak langsung berhasil menarik minat orang untuk melanjutkan pendidikan ke prodi tersebut. "Saya mendapat kabar bahagia, Alhamdulillah untuk tahun ini sudah ada 29 orang yang mendaftar di program MKM USK. Inilah berkah dari akreditasi B," pungkasnya. (jal)