Ekspatriat Lebanon Tetap Pulang Kampung, Walau Negeri Diterpa Krisis Ekonomi

Ashkar memperkirakan jumlah orang Irak yang datang ke Lebanon selama bulan Juni sekitar 30.000 orang.

Dia mengatakan orang-orang ini melarikan diri dari situasi keamanan di negara mereka, yang jauh lebih buruk daripada di Lebanon."

Dia menambahkan adapun ekspatriat Lebanon jika menghadapi jalan yang diblokir, bisa pergi ke jalan lain yang mereka tahu.

Ditambahkan, jika ada ketegangan di ibu kota, bisa pergi ke penginapan di Ras Baalbek dan desa-desa terpencil lainnya.

Ashkar mengatakan Ledakan Pelabuhan Beirut tahun lalu mengakibatkan penutupan banyak hotel mewah

Situasi ini mencerminkan pukulan ekonomi besar ke ibukota.

Harga di Lebanon jauh lebih murah untuk ekspatriat atau turis daripada orang Lebanon yang berpenghasilan dalam pound Lebanon.

Namun, peningkatan besar nilai tukar dolar AS di pasar gelap menyebabkan masalah bagi pemilik tempat wisata.

Nilai tukar dolar AS di pasar gelap telah melewati 22.000 pound Lebanon untuk $1.

Kebanyakan orang Lebanon menganggap harga makanan di restoran mahal.

Namun harus memesan terlebih dahulu untuk memesan meja di restoran dan aula pernikahan di hotel sepenuhnya dipesan sepanjang musim panas.

Baca juga: UNICEF Bantu Anak-anak Miskin Lebanon, Kirim Langsung Uang Tunai Dolar AS

May, seorang wanita Lebanon yang tinggal di Kanada, kembali ke Lebanon untuk musim panas dan tidak menganggap negara itu murah.

"Saya tidak bisa mengatasi kenaikan nilai tukar dolar," katanya.

"Bagaimana saya bisa menghabiskan uang sementara pensiun orang tua saya tidak ada artinya," tambahnya.

"Putri saya tidak bisa pergi ke dokter gigi karena tidak ada antibiotik, dan saya tidak membawa obat-obatan dari Kanada," ungkapnya.(*)