Gegara Ikuti Aplikasi Penunjuk Jalan, Keluarga yang Niatnya Silaturahmi Malah Tersesat di Hutan
Kejadian ini berawal saat rombongan berangkat dari Rantau, Kabupaten Tapi pada Jumat (23/7/2021) sekitar pukul 00.50 Wita.
SERAMBINEWS.COM - Berniat silaturahmi ke tempat kerabat, rombongan keluarga ini malah tersesat di hutan gara-gara ikuti aplikasi penunjuk arah.
Cerita mobil tersesat dalam hutan datang dari rombongan keluarga di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Mobil tersebut diketahui berisi enam orang.
Mereka awalnya berniat silaturahmi ke tempat kerabat di Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan.
Kejadian ini berawal saat rombongan berangkat dari Rantau, Kabupaten Tapi pada Jumat (23/7/2021) sekitar pukul 00.50 Wita.
Mereka menuju Desa Badalungga, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan.
Baca juga: Begini Grafik Kasus Covid-19 di Lhokseumawe Selama Juli 2021, Terpapar 83 dan Sembuh 98 Orang
Baca juga: Windy Cantika Aisah, Atlet Angkat Besi Penyumbang Medali Perdana untuk Indonesia, Ini Profilnya
Saat di perjalanan sekitar daerah Awayan, mobil tersesat masuk ke hutan mengikuti petunjuk aplikasi penunjuk jalan Google Maps di Desa Bayur.
Di tengah hutan, mobil tersebut amblas dalam kubangan lumpur sehingga tidak bisa lagi digerakkan.
Ketua Bapara Tapin, Yossie saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian satu keluarga asal Tapin tersesat.
"Betul malam tadi sekitar jam 1 kurang lebih mendapat berita bahwa 1 unit mobil yang berisikan warga Tapin beralamat Jalan Gerilya, Tapin Utara tersesat dan mengalami amblas di hutan bayur."
"Kami koordinasi dengan BPK Tariwin dan dievakuasi ke pos security tambang terdekat. Alhamdulillah clear malam tadi," ungkapnya melalui pesan WhatsApp.
Yossie mengatakan untuk tim evakuasi dari personel gabungan dan rekan-rekan dari balangan.
"Salah satu dari keluarga tersebut yang tersesat biasa dipanggil Guru Udin," lanjutnya.
Baca juga: Tak Mau Tanding Lawan Atlet Israel, Pejudo Aljazair Fethi Nourine Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020
Ia mengatakan setelah dievakuasi ke pos security tambang, langsung dibawa keluar menuju jalan provinsi.
"Salah satu korban (sopir) mengalami keram pada betis dan rekanan dari Tapin yakni BPK Mandala dan keluarga korban langsung menjemput," lanjutnya.