Korea Utara dan Korea Selatan Berjanji Tingkatkan Hubungan

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Para pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan berjanji akan meningkatkan kembali hubungan.

Bahkan, akan melanjutkan saluran komunikasi yang sebelumnya dihentikan antara kedua negara.

Dimulainya kembali hubungan kedua negara pada Selasa (27/7/2021), seiring negosiasi masih macet antara Washington dan Pyongyang.

Khususnya mengenai denuklirisasi Korea Utara, yang gagal.

Setelah pertemuan puncak kedua antara Presiden Trump saat itu dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berakhir tanpa kesepakatan pada tahun 2019.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un setuju untuk memulihkan rasa saling percaya.

"Kami akan membuka hubungan dengan mereka lagi sesegera mungkin," kata juru bicara Gedung Biru Korea Selatan Park Soo Hyun dalam briefing yang disiarkan televisi.

Baca juga: Warga Korea Utara Patah Hati, Pemimpin Mereka, Kim Jong Un Tampak Kurus

Pusat Kantor Berita Korea Utara, yang dikelola pemerintah Pyongyang, KCNA melaporkan seluruh bangsa Korea ingin melihat hubungan Utara-Selatan pulih dari kemunduran dan stagnasi sedini mungkin.

"Dalam hal ini, para pemimpin puncak utara dan selatan sepakat untuk membuat langkah besar dalam memulihkan rasa saling percaya," lansir KCNA.

Bahka, akan mempromosikan rekonsiliasi dengan memulihkan terputusnya jalur komunikasi antar-Korea.

Tertama melalui beberapa pertukaran surat pribadi baru-baru ini.

Pada Juni 2020, Korea Utara memutuskan sambungan telepon dan melanjutkan latihan militer.

Bahkan, membangun kembali pos penjagaan di dekat perbatasan.

Termasuk menghancurkan kantor penghubung antar-Korea .

Baca juga: Tahun Ini Kekurangan Makanan Ratusan Ribu Ton, FAO Sebut Korea Utara Bisa Alami Paceklik Bulan Depan

Sementara, Presiden AS Joe Biden dan Moon menegaskan kembali pentingnya denuklirisasi Korea Utara ketika mereka bertemu pada Mei 2021.