Tak Kunjung Sejahtera Setelah Merdeka, Pemuda Timor Leste Pilih Pindah Negara karena Pengangguran
Kini Timor Leste menjadi negara miskin dan jumlah pengangguran sangat tinggi. Hal itu membuat sejumlah pemuda ramai-ramai tinggalkan negaranya
Data buruk itu dilengkapi dengan hampir 53,4 persen pemuda yang telah menyelesaikan pendidikannya tidak bekerja pada saat pencacahan tahun 2015.
Ada beberapa alasan mengapa tingkat pengangguran begitu tinggi di Timor Leste.
Salah satunya kurangnya kesempatan kerja dan kurangnya keterampilan yang dibutuhkan untuk bekerja.
Tidak ada pekerja seperti PNS di Indonesia atau organisasi masyarakat sipil.
Buruknya, saingan mereka adalah para tenaga asing yang berasal dari berbagai negara.
Seperti pekerja migran di Inggris, pekerja musiman di Australia, dan program kerja sementara di Korea.
Asal Orang Timor Leste
Orang Timor Leste adalah keturunan dari tiga gelombang pendatang.
Gelombang pertama yang menetap di pulau itu terkait orang-orang Vedo-Australoid yang berhubungan dengan orang Sri Lanka, tiba antara 40.000 dan 20.000 SM.
Gelombang kedua dari orang-orang Melanesia sekitar 3.000 SM membawa penduduk asli, yang disebut Atoni, ke pedalaman Timor.
Gelombang orang-orang Melanesia diikuti oleh orang Melayu dan Hakka dari Cina selatan.
Sebagian besar orang Timor Leste mempraktikkan pertanian subsisten.
Kunjungan yang sering terjadi berasal dari para pedagang Arab, Cina, dan Gujarat yang melaut membawa barang-barang logam, sutra, dan beras; orang Timor mengekspor lilin lebah, rempah-rempah, dan kayu cendana yang harum.
Pedagang Hakka termasuk di antara mereka yang merupakan keturunan dari kelompok terakhir ini.
Penjelajah Eropa awal melaporkan bahwa pulau itu memiliki sejumlah kepala kerajaan atau pangeran kecil di awal abad ke-16.