Luar Negerti
Duterte Terenyuh, Perang Lawan Narkoba Ternyata Perang Melawan Negaranya Sendiri
Presiden Filipina Duterte terenyuh setelah melabuhkan gendang perang terhadap narkoba, ternyata ia perang melawan negaranya sendiri.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Duterte terenyuh setelah melabuhkan gendang perang terhadap narkoba, ternyata ia perang melawan negaranya sendiri.
Duterte kaget setelah beberapa petinggi negara Filipina terlibat dalam jaringan narkoba di negaranya.
Melansir dari Sun Star, Senin (26/7/2021) setelah pada tahun 2016 Duterte mengatakan perang melawan narkoba, ia sempat mengira perang tersebut tidak jauh berbeda dengan perang narkoba di kota kelahirannya di Davao City.
Duterte mengakui ada sembilan Jenderal Polisi Filipina yang terlibat dalam prakter perdagangan narkoba di negaranya.
Karena mengetahui ada sembilan Jenderal Polisi Filipina, Duterter menganggap ia melawan negaranya sendiri dalam perang terhadap narkoba.
"Melawan negara sendiri karena sembilan Jenderal Polisi terlibat, kita berperang melawan narkoba diikuti melawan sembilan jenderal dalam bisnis itu, saya tidak tahu bahwa saya melawan pemerintah saya sendiri," kata Duterte.
Baca juga: Manny Pacquiao Tuduh Presiden Filipina Korupsi, Rodrigo Duterte: Kamu Sampah Penuh Kebohongan
Pada tahun 2016, Duterte mengidentifikasi lima pensiunan jenderal polisi, yaitu Marcelo Garbo, mantan walikota Daanbantayan Vicente Loot, Joel Pagdilao, Edgardo Tinio dan Bernardo Diaz, sebagai pelindung perdagangan obat-obatan terlarang.
Mereka semua membantah terlibat dalam obat-obatan terlarang.
Polisi Nasional Filipina (PNP) juga meluncurkan proses ajudikasi terhadap lebih dari 400 polisi yang termasuk dalam daftar polisi narkotika Duterte.
Sejak 2017, 17.142 polisi yang bersalah telah dikenai tindakan disipliner dan sanksi.
Di antara mereka ada 906 petugas polisi yang diberhentikan dari dinas.
Beberapa di antaranya karena dugaan keterlibatan mereka dalam obat-obatan terlarang dan penyimpangan dalam melakukan operasi obat-obatan terlarang.
Duterte mengatakan pemerintahannya mengobarkan perang terhadap produsen, pemodal, pemasok, penjaja, sindikat dan pelindung mereka di pemerintahan.
Baca juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Larang Wisatawan Indonesia Masuk ke Negaranya hingga 31 Juli 2021
Polisi sekarang menyita obat-obatan senilai hampir satu miliar (peso) setiap hari, sementara sekitar seribu orang Filipina ditangkap setiap hari karena perdagangan obat-obatan terlarang, katanya.
Data dari Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA) menunjukkan bahwa dari Juli 2016 hingga 31 Mei 2021, obat-obatan terlarang bernilai miliar termasuk metamfetamin hidroklorida (umumnya dikenal sebagai sabu-sabu), daun ganja, kokain, dan ekstasi, disita selama persidangan.
Selama periode tersebut, 293.841 orang ditangkap sementara 6.147 tewas.