Feature
Kisah Nuryani, Perempuan Pengubur Jenazah Pasien Covid-19 Kerap Pulang Subuh & Selalu Berdoa
Kalau kasus kematian lagi meningkat, sehari kita bisa memakamkan empat sampai enam orang. Dan ketika lokasinya jauh, kita juga harus pulang subuh
SERAMBINEWS.COM - Bersama timnya, Hari Yani bertugas mengurus jenazah pasien Covid-19, mulai dari memandikan, mengafani, dan membungkus jenazah menggunakan plastik.
Setelah itu, memasukkan jenazah ke dalam peti hingga menguburkan.
Sebagai anggota Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Yani sebenarnya sudah biasa mengurus jenazah.
Namun, jenazah pasien Covid-19 membutuhkan penanganan yang berbeda. Protokol kesehatan harus dijalankan secara ketat.
Prosesnya juga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pemulasaraan jenazah umum selain pasien Covid-19.
Selain itu, petugas juga berhadapan dengan risiko tertular virus corona.
• China Melaporkan 64 Kasus Baru Virus Corona, Varian Delta Mulai Menyebar di Nanjing
Nuryani kadang baru bisa pulang ke rumah saat subuh. Apalagi saat harus menangani banyak pasien Covid-19 dalam sehari.
"Kalau kasus kematian lagi meningkat, sehari kita bisa memakamkan empat sampai enam orang. Dan ketika lokasinya jauh, kita juga harus pulang subuh," kata Hari Nuryani, relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sebagai relawan pengubur jenazah pasien Covid-19, perempuan berusia 49 tahun yang biasa disapa Yani itu juga harus siaga 24 jam.
Sewaktu-waktu dia bisa menerima panggilan untuk mengurus jenazah pasien. Kadang dia menerima panggilan untuk bertugas ketika hendak tidur pada malam hari.
Guna meminimalisasi risiko, Yani berusaha menjaga ketahanan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.
• AS Kutuk China, Vaksin Covid-19 Jadi Alat Senjata Memaksa Sebuah Negara Patuhi Keinginannya
Ibu dari tiga anak itu selalu mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat bertugas.
Dia juga beristirahat saat merasa lelah, agar kondisi tubuh tetap terjaga.
"Alhamdulillah sampai sekarang (belum pernah tertular Covid-19). Kita harus bisa memproteksi. Kalau badan sudah tidak enak, lebih baik istirahat," kata Yani seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/7/2021).
Yani juga selalu berdoa kepada Sang Pencipta, supaya senantiasa dilindungi saat menjalankan tugas.