Olimpiade Tokyo
Dibalik Suasana Meriah Olimpiade Tokyo, Kasus Virus Corona di Jepang Terus Menanjak
Dibalik suasana meriah Olimpiade Tokyo di Jepang, tak sebanding dengan kasus virus Corona yang terus menanjak dari hari ke hari.
Melampaui rekor negara itu sebelumnya dengan 16 medali pada Olimpiade Tokyo pada 1964 dan di Athena pada 2004.
Emas diraih oleh saudara judoka Uta dan Hifumi Abe di nomor bawah 52 kilogram putri dan bawah 66 kg putra.
Kemudan, perenang Yui Ohashi di nomor 400 meter dan 200 meter gaya ganti perorangan putri.
Jun Mizutani dan Mima Ito di meja perdana tenis ganda campuran merupakan contoh kemenangan yang telah menjadi berita utama di seluruh 'Negeri Matahari Terbit' itu.
Yuto Horigome (22) dan Momiji Nishiya (13) juga menjadi juara Olimpiade pertama dalam skateboard jalanan pria dan wanita.
Lari yang sukses dari liputan media yang luas telah membantu membangun antusiasme Olimpiade di kalangan muda dan tua.
“Begitu Olimpiade dimulai, saya tergerak oleh bagaimana para atlet melakukan yang terbaik," kata Ritsuko Kakeuchi, yang tinggal di Daerah Koto Tokyo.
Baca juga: Olimpiade Tokyo Picu Ledakan Kasus Virus Corona di Jepang, Catat 9.000 Lebih Kasus Harian
"Saya juga memperhatikan betapa kerasnya penyelenggara telah bekerja untuk mewujudkan Olimpiade ini,” tambahnya.
Kakeuchi, yang berusia 70-an, mengatakan sempat berpikir Olimpiade harus dibatalkan atau ditunda karena pandemi, tetapi sekarang dia senang bahwa pelatihan para atlet tidak sia-sia.
"Dengan mengambil langkah-langkah dasar seperti mengenakan masker, saya pikir itu mungkin untuk mencegah infeksi, jadi saya pikir Olimpiade akan baik-baik saja," harapnya.(*)