Nelayan Sabang yang Terdampar di Thailand Dipulangkan

Nelayan asal Sabang, Dede El Fikar (42) yang terdampar ke perairan Thailand sekitar dua bulan lalu akhirnya dipulangkan kembali ke Aceh

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Perwakilan Dinas Sosial Aceh, DKP, PSDKP, dan Penglima Laot Aceh saat menjemput nelayan asal Sabang di Bandara SIM. 

BANDA ACEH - Nelayan asal Sabang, Dede El Fikar (42) yang terdampar ke perairan Thailand sekitar dua bulan lalu akhirnya dipulangkan kembali ke Aceh. Ia mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Sabtu (31/7/2021). Pemulangan nelayan tradisional asal Sabang ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan Pemerintah Aceh.

Dede El Fikar sudah diterbangkan dari Bangkok ke Jakarta oleh Kementerian Luar Negeri pada, Jumat (23/7/2021) lalu. Namun seusai mendarat, ia harus menjalani karantina dulu selama sepekan di Wisma Atlet Jakarta, sebagai prosedur bagi warga yang baru tiba dari luar negeri.

Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta saat itu menerima sekaligus menyambut nelayan asal Sabang itu setiba di Bandara Soekarno Hatta. Meskipun, yang bersangkutan setelah melakukan tes dinyatakan negatif Covid-19.  Pemulangan dari Jakarta ke Banda Aceh dilakukan oleh Dinas Sosial Aceh. Ia terbang menggunakan pesawat Lion Air.

Sementara itu, Sekjen Panglima Laot Aceh, Miftah Cut Adek mengatakan, setiba di Bandara SIM, Dede El Fikar disambut oleh sejumlah pihak, Dinas Sosial Aceh, DKP, PSDKP, dan Penglima Laot Aceh. Kemudian dibawa ke Dinas Sosial Aceh.

Dikatakan, rencananya Dede El Fikar akan diantar ke Sabang hari ini, Minggu (1/8) untuk diserahkan kepada keluarganya. "Besok nelayan tersebut dibawa pulang ke Sabang," tandasnya.

Berdasarkan informasi yang dikirim BPPA di Jakarta, saat itu Dede sedang melaut di perairan Utara Sabang. Namun tiba-tiba perahu Dede El Fikar mengalami kerusakan mesin. Tak lama berselang angin besar pun datang, ia bersama dengan nelayan tradisional lainnya dihantam angin semakin ke arah Utara Sabang. "Para nelayan itu menggunakan perahunya masing-masing, dengan tujuan menuju arah pantai Utara Pulau Sabang untuk menangkap ikan," kata Kepala BPBA, Almuniza.

Namun, tambah Almuniza, angin besar tersebut memisahkan Dede El Fikar dengan kelompok nelayan lainnya. Sehingga terombang-ambing di laut selama delapan hari. Setelah delapan hari, perahunya terbawa arus hingga di wilayah pulau Racha, sekitar 25.6 mil selatan pulau Phuket, Thailand. "Alhamdulillah, perahu Dede ditemukan kapal patroli Bakamla Thailand area 3 perairan Andaman dalam keadaan rusak," katanya.

Dede yang mengalami shock akibat terombang-ambing delapan hari di laut lepas, dibawa ke rumah sakit Wachira di Phuket. Ia mendapatkan perawatan di rumah sakit tersebut. Pada saat itu, katanya, pihak Konsulat RI Songkhla langsung menghubungi Wali Kota Sabang untuk kemudian disampaikan kepada keluarga yang bersangkutan mengenai kondisinya saat  itu. "Tim KRI Songkhla, Thailand juga melakukan advokasi untuk melakukan pemulangan yang bersangkutan ke Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan, ada tiga lembaga dan satu dinas yang melakukan bantuan pemulangan Dede El Fikar, yakni Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Songkhla, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), DJKP, dan Dinas Sosial Aceh.(mun)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved