Berita Aceh Singkil
Puluhan Kerbau di Aceh Singkil Mati Mendadak, Pemilik Kewalahan Kuburkan
Pemilik kerbau di Aceh Singkil, dibuat kewalahan kuburkan kerbau dan sapi yang mati mendadak.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Pemilik kerbau di Aceh Singkil, dibuat kewalahan kuburkan kerbau dan sapi yang mati mendadak.
Lantaran jumlahnya sangat banyak. Sehingga bangkai hewan ternak dibiarkan membusuk dimakan belatung.
"Terus terang kami kewalahan menguburkannya karena terlalu banyak yang mati," kata Nasran AB, penduduk Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, yang ternak kerbau dan sapinya mati mendadak, Senin (2/8/2021).
Menurut Nasran, jumlah sapi miliknya yang mati 18 ekor.
Baca juga: Uang Rp 2 Triliun Tak Ada, Ini Awal Kecurigaan dan Begini Kondisi Rumah Anak Akidi Tio di Sumsel
Jika ditambah dengan kerbau baik miliknya maupun warga lain yang tempat lokasi menggembala sama di kawasan Kuala Gabi, mencapai 68 ekor.
Ia menyadari jika dibiarkan tak dikubur dapat membawa dampak wabah lebih parah lagi.
Akan tetapi dengan berat hati harus dibiarkan, sebab tak sanggup mengubur bangkai hewan terlalu banyak.
Nasran berharap Pemkab Aceh Singkil, bergerak cepat mengobati hewan ternak yang belum mati serta membantu menguburkan bangkai ternak yang telah mati.
Baca juga: Diserang Penyakit Ngorok, Puluhan Kerbau Mati Mendadak di Aceh Singkil
Bukan hanya peternak, petugas kesehatan hewan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, juga kewalahan terkait banyaknya kerbau dan sapi yang mati.
Tim Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan memilih fokus melakukan penyuntikan antibiotik terhadap hewan yang belum mati.
Berdasarkan data sementara Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, jumlah kerbau yang mati mencapai 80 ekor. Sementara sapi masih dalam pendataan.
Baca juga: Penyebab Wartawan Disiram Air Keras di Medan, Minta Naikkan Jatah Bulanan Permainan Judi Tembak Ikan
"Kami minta peternak bersabar. Petugas kami kewalahan. Dalam sehari kami harus menangani ratusan ekor kerbau agar terhindar dari kematian mendadak," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno.
Sementara terkait penyebab kematian berdasarkan diagnosa sementara tim dokter hewan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, akibat penyakit septicemia epizootica (SE) atau ngorok.
SE merupakan penyakit infeksi akut atau menahun pada sapi dan kerbau. "Disebabkan SE," ujar Kuatno.
Sementara itu berdasarkan pantauan di lokasi gembala hewan ternak milik Nasran AB di kawasan Kuala Gabi, Singkil, terlihat bangkai kerbau bergelimpangan.
Ada yang sudah membusuk dimakan belatung. Terlihat juga yang masih utuh pertanda belum lama mati.(*)
Baca juga: Di Polda Sumsel Keluarga Akidi Tio Minta Maaf: Uang Rp 2 Triliun Belum Ada