Olimpiade Tokyo
IOC Selidiki Kasus Pemulangan Sprinter Belarusia Secara Paksa, Guncang Olimpiade Tokyo
Komite Olimpiade Internasional (IOC), Selasa (3/8/2021) mengatakan akan menyelidiki kasus pemulangan paksa Sprinter Belarusia.
SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Komite Olimpiade Internasional (IOC), Selasa (3/8/2021) mengatakan akan menyelidiki kasus pemulangan paksa Sprinter Belarusia.
IOC menyatakan sedang menunggu laporan dari Komite Olimpiade Nasional Belarusia tentang kasus sprinter Krystsina Tsimanouskaya.
IOC meluncurkan penyelidikan atas insiden itu yang sempat mengguncang Olimpiade Tokyo, seperti dilansir The Japan Times, Selasa (3/8/2021).
Atlet itu berlindung di Kedutaan Besar Polandia di Tokyo pada Senin (2/8/2021).
Sehari setelah menolak perintah timnya untuk naik pesawat pulang dari Olimpiade.
Warsawa telah menawarinya visa kemanusiaan.
Baca juga: Sprinter Belarusia Dipaksa Negaranya Keluar dari Tokyo, Penyelenggara Halangi Naik Pesawat
Juru bicara IOC, Mark Adams mengatakan badan tersebut telah berbicara dengan atlet itu dua kali pada Senin (1/8/2021).
Dikatakan, dia berada di tempat yang aman, dan IOC perlu mengetahui semua fakta sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
"Kami mengharapkan laporan dari Komite Olimpiade Nasional Belarus hari ini," kata Adams.
Dia menambahkan IOC masih mengumpulkan fakta.
“Kami ingin laporan hari ini," kata pejabat IOC.
"Kami telah memutuskan untuk meluncurkan penyelidikan formal," ujarnya.
"Kita perlu menetapkan fakta lengkap," harapnya.
"Kita perlu mendengar semua orang yang terlibat,” tambahnya.
Ditanya apakah keputusan IOC tentang masalah ini akan datang selama Olimpiade, Adams mengatakan tidak mungkin.
Dia memperkirakan akan membutunkan lama untuk penyelidikan.
“Itu jelas bisa memakan waktu," kata Adams.
"Kita harus berada di bawahnya dan berapa lama waktu yang dibutuhkan, saya tidak tahu," katanya.
Baca juga: Presiden Dewan Uni Eropa Tuduh Belarusia Izinkan Migran Masuk Lithuania
Insiden itu telah memusatkan perhatian pada Belarus, di mana polisi telah menindak perbedaan pendapat.
Menyusul gelombang protes yang dipicu oleh pemilihan tahun lalu.
Menurut oposisi dicurangi untuk menjaga Presiden Alexander Lukashenko tetap berkuasa.
Tsimanouskaya (24) seharusnya bertanding di nomor 200 meter putri pada Senin (2/8/2021).
Tetapi pada Minggu (1/8/2021), dia dibawa keluar dari kamarnya di desa atlet.
Kemudian, dibawa ke bandara untuk naik pesawat pulang setelah mengkritik ofisial tim.
“Kami sekarang juga telah menghubungi NOC Polandia," ujar Adams.
"Mengenai apa yang dapat dilakukan IOC untuk masa depannya, kami telah berbicara dengan mereka mengenai olahraganya," jelasnya.
"Tetapi, Setelah kedatangannya di Warsawa jika memang itulah yang dia pilih untuk berakhir,” kata Adams.
Sekelompok pendukung atlet Belarusia mengatakan dia akan melakukan perjalanan ke Polandia pada Rabu (4
"Dia akan terbang dari Tokyo, penerbangan langsung ke Warsawa pada 4 Agustus," kata Aleksandr Opeykin, ketua Yayasan Solidaritas Olahraga Belarusia.
Dikatakan, sprinter Belarusia itu telah menerima tawaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Polandia untuk meminta bantuan internasional.
Bahkan, katanya, dia telah melakukan itu dan telah menerima visa Polandia.
"Kami, di Yayasan, membantunya mendapatkan tiket ke Warsawa,” kata Opeykin.
Sebuah sumber di yayasan itu, yang mendukung para atlet yang dipenjara atau absen karena pandangan politik mereka, mengatakan Tsimanouskaya berencana meminta suaka.
Dia memiliki dua pilihan, di Jerman atau Austria pada Senin.
“Dia adalah seorang olahragawan muda, yang sukses dan jelas dia ingin melanjutkan karirnya sehingga dia akan membutuhkan bantuan untuk berlatih dan berkembang,” kata Opeykin.
Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski mengatakan:
“Saya dapat mengonfirmasi kami telah mengeluarkan visa kemanusiaan."
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa kami akan memberikan semua dukungan yang diperlukan di Polandia jika dia ingin menggunakannya.”
Suaminya, Arseni Zhdanevich, akan bergabung dengannya di Polandia, kata seorang politikus oposisi Belarusia yang berbasis di Warsawa.
Politisi, Pavel Latushko, mengatakan para pejabat Belarus telah memberi tahu ibu Tsimanouskaya bahwa putrinya adalah mata-mata pemerintah Barat.
Dia mengatakan Tsimanouskaya telah memberitahunya melalui pesan teks.
Dimana, seseorang dari kantor Lukashenko telah mendekati ibunya dan memintanya untuk membujuk putrinya pulang.
Uni Eropa menyambut baik keputusan Polandia untuk memberikan visa.
Baca juga: Oposisi Belarusia Beri Ultimatum ke Presiden, Mengundurkan Diri atau Menghadapi Pemogokan Nasional
Dengan mengatakan upaya repatriasi adalah bukti lebih lanjut dari penindasan brutal oleh Lukashenko.
Pada Maret 2021, IOC menolak mengakui pemilihan putra Lukashenko, Viktor, sebagai kepala Komite Olimpiade negara itu.
Baik ayah dan anak itu dilarang menghadiri Olimpiade pada Desember.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengecam upaya Belarus untuk mengirim pulang Tsimanouskaya.
"Tindakan seperti itu melanggar semangat Olimpiade, merupakan penghinaan terhadap hak-hak dasar, dan tidak dapat ditoleransi," tulis Blinken di Twitter, Senin malam.
Jepang telah memainkan peran mediator dalam situasi tersebut.
Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, Selasa (3/8/2021) mengatakan Tsimanouskaya berada dalam situasi aman.
“Kami bekerja sama dengan pihak-pihak terkait berusaha untuk mengamankannya. … Dia sekarang dalam situasi aman,” kata Motegi dalam konferensi pers reguler.(*)