Pasien Covid-19 Ditemukan Tewas di Kolam Ikan, Diduga Terjatuh saat Kabur
Di shelter Niten, dokter melakukan assesment dan karena pasien mengalami sesak napas maka dirawat di ruang isolasi shelter Niten.
"Tim kami terjunkan ke sana, mengecek lokasi dan dipastikan itu pasien yang kami rawat yang sejak semalam jam 2.30 tidak ditemukan di bed," ucapnya.
Dari hasil penelusuran, pasien tersebut terpantau CCTV dan meninggalkan ruangan tempat ia dirawat yang berada di lantai bawah.
Ia sempat mencari lubang hepa filter yang diduga akan digunakan untuk kabar dari RSLKC.
Akhirnya pasien menuju ke lantai dua dan masuk ke kamar mandi perempuan.
Di ruangan itu tidak terpantau CCTV namun diduga ia berhasil kabur dengan naik ke jendela ruang konsultasi.
Dan karena jendela tersebut merupakan jendela kaca dengan rangka alumunium, maka akan sangat mudah didobrak.
Akhirnya pasien keluar lewat jendela tersebut.
"Jarak antara kolam dengan tembok mepet. Mungkin karena tidak hati-hati menyebabkan dia terpeleset dan jatuh ke dalam kolam," ujarnya.
Terlebih kondisi pasien yang belum sepenuhnya sembuh mengakibatkan kondisi tubuhnya masih lemah.
Saat datang ke RSLKC, pasien sudah mengalami desaturasi oksigen, di mana oksigen pasien di bawah 95, tepatnya saat itu berada di angka 87.
Pihak rumah sakit sebenarnya telah melakukan penanganan dan mampu menaikkan saturasi oksigen pasien ke 97.
Diduga karena sudah merasa sehat, pasien tersebut berusaha untuk keluar dari rumah sakit, hal itu diperkuat pernyataan dokter jaga bahwa saat dirawat pasien sempat meminta melepas infus dan mengaku hanya merasakan pusing saja.
Dari hasil analisa terbaru, pukul 20.00 WIB sebelum kejadian, pihak rumah sakit sempat melakukan upaya nebulizer atau pengobatan untuk melonggarkan nafasnya.
"Mungkin karena dia sudah merasa enak, dia berusaha untuk kabur," katanya.
"Jadi bukan meninggal karena Covid-19, tapi meninggal karena kecelakaan, karena ketidakhati-hatian," tandasnya.