Berita Banda Aceh
Kisah Iqbal, Penderita Bocor Ginjal yang Mengaku Teman Kapolda Aceh Saat dalam Ambulans Antre BBM
Impiannya untuk berfoto dengan Irjen Pol Wahyu Widada MPhil terwujud di hari-hari terakhir jenderal bintang dua ini menjabat Kapolda Aceh.
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Impiannya untuk berfoto dengan Irjen Pol Wahyu Widada MPhil terwujud di hari-hari terakhir jenderal bintang dua ini menjabat Kapolda Aceh.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hari itu menjadi sebuah hari yang bersejarah bagi seorang anak bernama Iqbal (11) yang menderita bocor ginjal.
Impiannya untuk berfoto dengan Irjen Pol Wahyu Widada MPhil terwujud di hari-hari terakhir jenderal bintang dua ini menjabat Kapolda Aceh.
Iqbal telah menderita bocor ginjal sejak usia 8 tahun. Sejak saat itu hidupnya bergantung pada cairan khusus yang harus dipakaikan kepadanya sehari dua kali, pagi dan malam.
Iqbal merupakan seorang anak yang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang. Ayahnya bekerja sebagai buruh sawit dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Selama menjalani pengobatan, Iqbal ditampung di rumah singgah Children Cancer Care Community (C-Four) di Jalan Sepat Nomor 3 Gampong Lampriek, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
Baca juga: Pergantian Kapolda Aceh, GeRAK: Sederet Kasus Korupsi Menanti
Rumah singgah C-Four merupakan sebuah rumah singgah bagi anak-anak yang menderita kanker dan tumor.
Rumah singgah tersebut digagas oleh Ratna Eliza karena keprihatinannya melihat pasien anak-anak.
Khususnya dari keluarga yang kurang mampu dan harus menjalani pengobatan di Banda Aceh tanpa tempat tinggal.
Sebelum rumah singgah C-Four terbentuk, banyak anak-anak dari daerah luar Banda Aceh yang menjalani pengobatan kanker harus tidur diteras rumah sakit karena tidak adanya biaya dan keluarga.
Pertemuan Iqbal dengan Kapolda Aceh diawali pada tahun 2020 di mana Kapolda Aceh mengirim staf pribadinya untuk berkunjung di rumah singgah C-four dan menyalurkan bantuan.
Di sana Kapolda Aceh melakukan video call dengan seluruh anak-anak yang menderita kanker untuk diberi motivasi dan semangat hidup, salah satunya adalah Iqbal.
Baca juga: Ilham, Anak Yatim Penderita Bocor Ginjal Tiba di RSUZA, Suasana Haru Warnai Keberangkatan
"Halo Pak Kapolda, Saya Iqbal, saya bocor ginjal, saya ingin jadi Polisi seperti bapak suatu saat nanti.
Pak saya ingin foto sama bapak untuk saya pajang di rumah saya di kampung," kenang Iqbal saat video call tahun lalu bersama Kapolda Aceh.
Waktu berjalan, Iqbal terus rutin melakukan pengobatan dari kabupaten Tamiang menuju Banda Aceh, bahkan Iqbal pernah sempat 3 kali koma di rumah sakit dan tidak sadarkan diri akibat kondisinya yang parah.
Suatu hari ada cerita lucu, di mana pada saat ambulans yang membawa Iqbal ke Banda Aceh kehabisan bahan bakar, sehingga karena darurat, ambulans harus menerobos antrean pengisian BBM.
Tidak lama ambulans yang mengangkut Iqbal diprotes oleh warga yang sedang mengantre BBM.
Bermodalkan pernah video call dengan Kapolda Aceh, Iqbal memberanikan diri membuka kaca ambulans dan menyampaikan bahwasannya dirinya adalah kawan Kapolda Aceh.
Ia harus buru-buru menuju Banda Aceh untuk berobat, sehingga meminta warga yang protes tersebut lebih sabar dan memberinya kesempatan mendahului.
Setahun berlalu, tepat pada hari Selasa tanggal 3 Agustus 2021 di sela- sela kesibukannya, Kapolda Aceh menyempatkan diri bertemu Iqbal di rumah singgah C-Four.
Betapa terkejutnya Iqbal melihat sosok seorang jenderal bintang dua berdiri di hadapannya. Ia pun langsung bergegas berdiri dan memberikan penghormatan, matanya berbinar-binar hendak meneteskan air mata.
Baca juga: Anak Derita Bocor Ginjal & Dirawat di RSUZA, Janda Miskin Asal Montasik Aceh Besar Ini Butuh Bantuan
"Apa kabar Iqbal? Tetap semangat ya! Harus semangat! Pokoknya harus sembuh! . Bapak pamit ya Iqbal, bapak pindah tugasnya. Tapi bapak akan mendoakan kesembuhan Iqbal dari jauh.
Iqbal harus semakin membaik, harus sehat dan semangat," ucap Wahyu Wisada memberikan motivasi di hadapan Iqbal.
Dalam kesempatan itu, Irjen Pol Wahyu Widada juga memberikan kesempatan Iqbal berfoto dengannya, serta menuliskan pesan di atas buku kepada Iqbal. (*)