Kajian Islam
Bukan Cuma Anak yang Bisa Durhaka, Orangtua Juga Bisa Durhaka pada Anaknya, Ini Penjelasan UAS
Kita mungkin seringkali melihat orangtua melabeli anak sebagai anak durhaka. Lantas, bagaimana jika kondisi tersebut dibalik?
SERAMBINEWS.COM - Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sudah sering mendengar orangtua mengatakan anaknya durhaka.
Entah itu karena perbuatan anaknya yang membuatnya sakit hati, atau perbuatan lainnya.
Namun, bukan cuma anak yang bisa durhaka dengan orangtuanya, ternyata orangtua juga bisa durhaka dengan anaknya.
Terkadang kita juga pernah merasa sakit hati dengan ucapan atau perbuatan orangtua.
Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Ia juga membeberkan ciri-ciri orangtua yang durhaka kepada anaknya.
Hal itu dilansir dari video yang diunggah di kanal YouTube Pakar Lampung pada 16 Juli 2017.
Baca juga: Sholat Dhuha Penarik Pintu Rezeki, Ini Batas Waktu Menurut Ustaz Abdul Somad dan Tata Caranya
Ustaz Abdul Somad sempat mengisahkan tentang seorang pria yang mendatangi Umar bin Khattab.
Pria itu menyebut anaknya sebagai anak yang durhaka.
Umar bin Khattab lantas memanggil anaknya dan ditanyai apakah benar dirinya telah durhaka kepada orangtuanya.
Ustaz Abdul Somad pun mengungkapkan jawaban dari anak tersebut.
"Apa kata si anak? 'Aku durhaka karena 3 hal, pertama dia carikan ibuku ibu yang tak baik.
Yang kedua, dia kasih aku nama yang tak baik.
Yang ketiga, dia kasih aku makan yang tak baik," ujar Ustaz Abdul Somad.
Baca juga: Bagaimana Hukumnya Jika Suami Menyembunyikan Uang dari Istri? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Kemudian, Umar bin Khattab mengungkapkan bahwa orangtuanya lah yang durhaka sebelum anaknya.
"Apa kata Umar? Kau (ayah) lebih dulu durhaka sebelum anakmu durhaka," tutur Ustaz Abdul Somad.
Orangtua bisa disebut durhaka kepada anaknya jika tidak memenuhi 3 hak untuk anaknya.
Tiga hak itu di antaranya adalah ibu yang sholehah, memberi nama yang baik dan memberi makanan yang halal.
Ustaz Abdul Somad pun mengingatkan orang-orang untuk memilih ibu yang baik untuk anak mereka kelak.
"Maka pilihkan ibu yang baik, maka lahir anak yang baik," pungkasnya.
Baca juga: Sholat Tahajud, Ustadz Adi Hidayat Sebut 3 Jenis Surah Ini yang Dibaca Rasulullah SAW
Berikut video lengkapnya:
Benarkah Bayi yang Meninggal Bisa Bantu Orangtuanya Masuk Surga? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Maut merupakan rahasia Allah SWT yang tak bisa diprediksi kapan akan datang.
Setiap umat di dunia ini nantinya akan dihadapkan pada kematian.
Mereka yang sehat maupun yang sakit akan dihadapkan pada kematian jika telah tiba waktunya.
Begitu pula anak kecil atau bayi yang ada dalam kandungan.
Bagi orangtua, menanti kelahiran anak yang telah mereka tunggu-tunggu tentu jadi hal yang membahagiakan.
Namun, terkadang takdir berkata lain.
Orangtua tersebut harus kehilangan anak mereka yang baru saja dilahirkan.
Perasaan sedih luar biasa karena kehilangan anak yang dinanti lama adalah sesuatu yang wajar.

Kendati demikian, kita tak bisa berbuat banyak karena itu merupakan takdir yang telah ditentukan Allah SWT.
Lantas, muncul pertanyaan apakah bayi yang meninggal akan memberikan syafaat bagi orangtuanya di akhirat nanti?
Apakah bayi yang meninggal tersebut bisa membantu orangtuanya masuk surga?
Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat pernah memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
Hal itu diungkapkan Ustaz Adi Hidayat di video yang diunggah di kanal YouTubenya 16 Juli 2021 lalu.
Disebutkan Ustaz Adi Hidayat, bayi yang meninggal kembali kepada Allah SWT dalam keadaan terbaik.
"Bayi yang meninggal tentu belum masuk kategori baligh yang dihisab, sehingga dalam keadaan yang terbaik kembali kepada Allah SWT," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menceritakan riwayat Abu Musa Al Asyar'ari.
Kala itu, Rasulullah pernah bersabda mengenai pertanyaan Allah terhadap malaikat yang mencabut nyawa anak hamba-Nya.
"Jika seorang anak dari seorang hamba itu meninggal dunia,
kemudian Allah berfirman kepada malaikat-Nya, Apakah kalian telah mencabut nyawa anak dari hamba-Ku.
Maka malaikat menjawab karena telah menunaikan tugas sesuai dengan ajal anak itu, kata mereka 'iya Ya Allah'," tutur Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Allah SWT bertanya lagi kepada malaikat bagaimana sikap hamba-Nya setelah anaknya meninggal.
Malaikat pun menjawab orang tersebut terus melontarkan pujian untuk Allah SWT.
Orang itu juga berharap bisa kembali bertemu dengan anaknya di surga nanti.
"Allah berfirman lagi kepada para malaikat, apa yang kemudian dikatakan oleh hambaku yang anaknya meninggal itu?
Malaikat menjawab kepada Allah SWT, ia terus memuji-Mu dan memohon agar diberi kesempatan kembali untuk bisa berkumpul dengan anaknya itu," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Allah SWT pun berfirman, meminta malaikat untuk membangunkan Bait Al Hamdi.
Bait Al Hamdi merupakan rumah di surga bagi mereka yang terus menerus memuji Allah SWT.
"Maka Allah SWT berfirman, bangunkan lah untuk mereka di surga satu tempat satu rumah dan namai rumah di surga itu dengan nama Bait Al Hamdi," ungkapnya.
Ustaz Adi Hidayat mengungkapkan merasa sedih saat kehilangan buah hati adalah hal yang wajar.
Kendati demikian, ada baiknya untuk tak meratapi kesedihan secara berlebihan.
"Orangtua bersedih itu biasa, yang tidak boleh meratapi kesedihan berlebihan sehingga lupa dengan Allah SWT," ucapnya.
Ustaz Adi Hidayat juga menyebut anak yang meninggal itu bisa jadi tabungan pahala terbaik bagi orangtuanya.
"Sangat berpeluang besar anak kita, anak anda, anak siapapun sepanjang dia terlahir kemudian dia belum baligh tapi wafat kembali kepada Allah SWT sesuai dengan ajalnya, boleh jadi itu tabungan terbaik untuk anda," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya:
(TribunnewsMaker.com/Tiara Susma)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Apakah Orangtua Juga Bisa Durhaka pada Anaknya? Begini Jawaban Ustaz Abdul Somad, Beber 3 Hal Ini