Kebakaran Hebat Landa Hutan Yunani, Api Sapu Kota di Luar Athena, Ribuan Orang Dievakuasi

Api dari Gunung Parnitha di pinggiran Athena memaksa ribuan orang dievakuasi sejak Kamis (5/8/2021) malam oleh petugas penyelamat.

Editor: Imran Thayib
The Guardian (Tangkap Layar)
Terjadi serangkaian kebakaran hutan hebat di Mediterania Turki dan wilayah Aegean selatan hingga pemukiman penduduk di Kota Manavgat pada Kamis (29/7/2021). 

SERAMBINEWS.COM, ATHENA - Kobaran api menyapu sebuah kota permukiman di luar Athena dalam semalam ketika kebakaran hutan di Yunani berlanjut di hari kelima, Sabtu (7/8/2021).

Ratusan orang dievakuasi menggunakan kapal feri dari Pulau Evia di bagian timur ibu kota.

Api dari Gunung Parnitha di pinggiran Athena memaksa ribuan orang dievakuasi sejak Kamis (5/8/2021) malam oleh petugas penyelamat.

Saat bertugas, petugas harus melawan angin dan suhu tinggi saat berjuang menahan sebaran api.

Lebih dari 700 pemadam kebakaran, termasuk bantuan dari Siprus, Prancis, dan Israel sudah dikerahkan untuk memadamkan si jago merah, dibantu oleh tentara dan pesawat pengebom air.

Sepanjang Sabtu (7/8/2021) malam, angin kencang mendorong kobaran api masuk ke dalam Kota Thrakomakedones, dan menghanguskan sejumlah rumah.

Para penduduk sudah diperintahkan untuk mengungsi dan belum ada laporan terbaru terkait korban.

Baca juga: Fokus Hadapi PON Papua 2020, Menpora Minta Nurul Akmal Tidak Pulang ke Aceh

Baca juga: Sekda Ajak Dokter Spesialis yang Dulu Terima Beasiswa BRR NAD-Nias Dedikasikan Ilmu untuk Masyarakat

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Styria 2021, Jorge Martin Pole Position, Marquez Posisi 8, Rossi Urutan 17

Baca juga: Menko Airlangga Harap Pemda Percepat Penyerapan Anggaran Untuk Bantu Masyarakat dan Tangani Covid-19

“Sulit dipercaya apa yang kami lihat di sana,” kata Faik Zaimi, seorang petugas kemah musim panas anak di dekat Kota Kapandriti.

“Syukurlah kami sempat menyelamatkan perkemahan, tetapi kami tidak tahu apakah ini sudah berakhir,” katanya sebagaimana dilansir Antaranews, Sabtu (7/8/2021).

Kebakaran hutan pecah di sejumlah wilayah Yunani akibat gelombang panas terburuk selama lebih dari 30 tahun terakhir.

Bencana itu menghanguskan puluhan ribu hektar lahan hutan, menghancurkan rumah dan bisnis, serta membunuh hewan.

Suhu sudah mencapai 40 derajat Celcius atau 104 Fahrenheit sepanjang pekan.

Kebakaran di Evia, pulau terbesar kedua Yunani, tersebar dari satu ujung di Teluk Euboea ke ujung lainnya yang menghadap ke Laut Aegea.

Ratusan orang, termasuk penduduk lansia, dievakuasi menggunakan kapal feri pada Jumat (6/8/2021) malam dari Kota Limni di Evia.

Hal ini karena api sudah mencapai pantai dan langit berubah warna menjadi merah mengerikan.

Pihak berwenang telah berupaya untuk memadamkan lebih dari 400 titik kebakaran di seluruh Yunani dalam 24 jam terakhir.

Sementara kobaran terbesar masih membakar wilayah Athena Utara, Evia, dan kawasan di Peloponnese, termasuk Mani, Messinia, dan Olympia kuno, situs Olimpiade pertama.

Satu orang tewas setelah terluka oleh tiang listrik di wilayah yang dilanda kebakaran dekat Athena dan sembilan lainnya luka-luka, menurut keterangan otoritas setempat.

Di negara tetangga, Turki, pihak berwenang tengah memerangi kebakaran hutan terburuk yang pernah terjadi di negara tersebut.

Kobaran api menyapu wilayah pesisir barat daya dan memaksa puluhan ribu warga untuk mengungsi.

Sementara itu di Italia, angin panas mengipasi kebakaran hutan di Pulau Sisilia pekan ini.

Baca juga: Taliban Makin Kuat di Afghanistan, Parade Pakai Humvee AS Setelah Taklukkan Ibu Kota Provinsi Nimroz

Baca juga: Selasa Ini, 1 Muharram 1443 Hijriah, Ini Jadwal Puasa Tasua dan Asyura, Lengkap Bacaan Niat & Arti

Baca juga: Tips Alami Hilangkan Komedo, Pakai Masker Madu & Lemon Hingga Scrub Gula, Lengkap Cara Pemakaiannya

Baca juga: Warga Sebut Bayi Ditemukan di Jeunieb Ganteng & Sehat, Mau Adopsi? Prosesnya Melalui Dinsos Bireuen

Hadapi Gelombang Panas Terburuk Sejak 1987

Petugas pemadam kebakaran di Yunani berjuang memadamkan dua kebakaran hutan besar yang melanda negara itu pada Senin (2/8/2021) waktu setempat.

Ini dilakukan saat pemerintah mengatakan bahwa negara itu tengah menderita gelombang panas terburuk selama lebih dari tiga dekade.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (3/8/2021), kebakaran hutan juga terjadi di Turki, Spanyol dan Italia selama akhir pekan kemarin.

Para ahli pun memperingatkan bahwa perubahan iklim telah meningkatkan frekuensi dan intensitas kebakaran tersebut.

Menurut Observatorium Nasional Athena mengutip citra satelit Uni Eropa (UE), lebih dari 3.000 hektar hutan pinus dan zaitun di dekat kota Patras telah terbakar pada Sabtu lalu.

Lokasi kebakaran itu berjarak 200 kilometer barat kota Athena.

Sementara itu, pihak berwenang bergegas untuk membantu tim pemadam kebakaran dalam memadamkan kobaran api di pulau Rhodes dekat Turki.

Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis mengatakan bahwa ini adalah gelombang panas terparah dalam sejarah sejak 1987 silam. 

"Kami menghadapi gelombang panas terburuk sejak 1987, saat ini kami sedang melakukan segala sesuatu yang mungkin bisa mengatasi situasi ini," kata Mitsotakis.

Setelah bertemu dengan perusahaan penyedia listrik, ia memperingatkan bahwa gelombang panas yang parah ini akan membebani jaringan listrik.

Mitsotakis pun meminta warga Yunani untuk membatasi konsumsi listrik mereka pada sore dan malam hari.

Di sisi lain, Wakil Menteri Perlindungan Sipil, Nikos Hardalias mengatakan bahwa telah terjadi 1.584 kebakaran di seluruh Yunani pada Juli lalu, angka ini mengalami lonjakan jika dibandingkan dengan 953 titik hotspot yang terjadi pada 2019.

Selain itu, ada 116 titik kebakaran baru yang tercatat hanya dalam 24 jam terakhir.

"Kami tidak lagi berbicara tentang perubahan iklim, tetapi tentang ancaman iklim," kata Hardalias.

Perlu diketahui, api di dekat Patras tidak sepenuhnya terkendali pada hari Senin kemarin.

Lembaga cuaca negara itu pun memprediksi suhu untuk wilayah sekitar akan mencapai hingga 45 derajat Celcius, ini tentunya menimbulkan risiko baru bagi lahan yang sebelumnya telah kering oleh gelombang panas.

Terkait situasi ini, para pejabat setempat pun telah mengevakuasi warga di lima desa dan satu kota tepi laut.

Sedangkan 8 orang diantaranya saat ini tengah dirawat di rumah sakit karena mengalami luka bakar dan gangguan pernafasan.(*)

Baca juga: VIDEO Ibu Kandung Nurul Akmal Bahas Keseharian Anaknya Sebelum ke Olimpiade Tokyo

Baca juga: VIDEO - Bayi Laki Laki Dibuang Dalam Semak Belukar di Jeunieb Bireuen

Baca juga: VIDEO - Setelah 14 Jam Ditanami Pohon Pisang, Haji Uma Bantu Perbaiki Jalan Berlubang 

Baca juga: VIDEO - Kisah Bocah Terjebak di Mesin Cuci, Teriak Minta Tolong dan Bikin Panik Serumah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved