Berita Banda Aceh
Aceh Ikut Ekspor Kemerdekaan dalam Rangka HUT Ke-76 RI, Ekspor 2 Kontainer Kopi ke Amerika Serikat
Ekspor Kemerdekaan dalam rangka HUT Ke-76 RI serentak dilaksanakan pemerintah pusat dari berbagai daerah pada 14 Agustus 2021.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Ekspor Kemerdekaan dalam rangka HUT Ke-76 RI serentak dilaksanakan pemerintah pusat dari berbagai daerah pada 14 Agustus 2021.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP, menyatakan Pemerintah Aceh ikut sebagai peserta Ekspor Kemerdekaan.
Ekspor Kemerdekaan dalam rangka HUT Ke-76 RI serentak dilaksanakan pemerintah pusat dari berbagai daerah pada 14 Agustus 2021.
Cut Huzaimah didampingi Kabid Pengelolaan dan Pemasaran Distanbun Aceh, Ir Cut Regina, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Senin (9/8/2021).
“Untuk sementara ini, komoditi yang sudah kita siapkan untuk diekspor ke Amerika Serikat adalah Kopi Arabika dari Aceh Tengah sebanyak 2 kontainer atau sekitar 36 – 40 ton," kata Cut Huzaimah.
Cut Huzaimah menyebutkan tiga eksportir kopi sudah dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan Ekspor Komerdekaan ini, yaitu Koperasi Permata Gayo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah.
Kemudian Koperasi Kokawa Gayo, Kecamatan Bandar, Bener Meriah.
Satu lagi UD Tiara Global Coffee, dari Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah.
Cut Huzaimah mengatakan di Aceh Tengah dan Bener Meriah, eksportir kopi sangat banyak.
Cut Huzaimah mengatakan pada 21 Juni 2021, Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT bersama Menteri Koperasi, Teten Masduki sudah pernah melaksanakan pelepasan ekspor Kopi Arabika 345,5 ton ke Pasar Eropa.
Pelepasan ini berlangsung di Kantor Baitul Qirad Koperasi Baburrayan, Aceh Tengah.
Lebih lanjut, Cut Huzaimah juga mengatakan Aceh Tengah memiliki ladang Kopi Arabika 49 ribu hektare.
Jenis kopi yang dikembangkan, varietas Gayo I, Gayo 2 dan Ateng (Aceh Tengah).
Saat ini ada varietas Super Ateng, yang baru dikembangkan.
"Karena areal lahan kopinya sangat luas, Kabupaten Aceh Tengah dikenal sebagai Kota Kopi. Sedangkan eksportir kopi di Aceh Tengah ada 19," sebut Cut Huzaimah.
Sebelumnya atau pada November 2020, kata Cut Huzaimah, Koperasi di Aceh Tengah dan Bener Meriah mengekspor 10 kontainer kopi ke Pasar Eropa dan Amerika.
Ketika itu, setelah negara-negara di kedua benua ini membuka pasar impor kopi kembali di masa pandemi Covid 19.
"Ini artinya dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan aktivitas perkebunan kopi masyarakat di Aceh Tengah dan Bener Meriah maupun daerah lainnya, tetap dan terus berjalan.
Cuma saja pada saat Eropa dan Amerika, tahun lalu belum membuka pasar impor kopinya dampak dari pandemi Covid 19, harga biji kopi di Aceh Tengah dan Bener Meriah sempat jatuh.
Sekarang ini, setelah ada kegiatan ekspor kopi berulang kali, ke pasar Eropa dan Amerika, harga biji kopi petani di Bener Meriah dan Aceh Tengah, sudah kembali normal," jelas Cut Huzaimah.
Ekspor pinang dipersiapkan
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Cut Regina, menambahkan selain kopi, masih ada satu perusahaan eksportir yang mereka persiapkan untuk ekspor pinang, yakni PT Pinang Nusantara Abadi, Langsa.
Jumlah pinang yang akan diekspor ke Thailand 39 ton.
Kadistanbun Aceh Cut Huzaimah mengatakan, Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT, sangat peka terhadap ekspor maupun pameran komoditi perkebunan di tingkat nasional maupun luar negeri.
"Setiap ada agenda seperti, beliau langsung memberikan informasi tersebut kepada dinas teknis agar mempersiapkan peserta dan komoditi yang mau dipamerkan atau diekspor.
Contohnya ketika belieu mendapat informasi tentang Ekspor Kemerdekaan ini, maka beliau langsung meneruskannya ke Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, serta dinas teknis lainnya," ujarnya.
Sangat membantu petani
Huzaimah mengatakan kegiatan eskpor komoditi perkebunan ini, sangat membantu petani perkebunan untuk memasarkan dan menaikkan harga jual komoditinya.
Hal ini terbukti, kata Cut Huzaimah, pada bulan Nopember 2020, ketika 10 eksportir kopi di Aceh Tengah, melakukan kegiatan ekspor kopi perdananya dalam masa pandemi Covid-19 ke Pasar Aropa dan Amerika.
Ketika itu, harga komoditi biji kopi sebelumnya di tingkat petani hanya berkisar Rp 20.000/Kg.
Kemudian merangkak naik menjadi Rp 25.000 – Rp 30.000/Kg. Sekarang ini, harganya biji kopi yang sudah dikeringkan, berkisar antara Rp 35.000 – Rp 40.000/Kg.
Informasi ekspor komoditi perkebunan itu, kata Cut Huzaimah, memberikan dampak positif dan bisa mendorong harga beli komoditi perkebunan merangkak naik, secara bertahap. (*)