Berita Subulussalam
Harga TBS Kelapa Sawit di Subulussalam Capai Rp 2.030 per Kilogram, Begini Kata Apkasindo
Dalam rilis yang dikirim Netap Ginting, tampak harga tertinggi TBS kelapa sawit mencapai Rp 2.030 per kilogram di level pabrik di Subulussalam
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kabar gembira berembus dari dunia pernigaan kelapa sawit di Kota Subulussalam.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Netap Ginting dalam rilisnya kepada Serambinews.com, Rabu (11/8/2021) menyampaikan update harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di level pabrik.
Dalam rilis yang dikirim Netap Ginting, tampak harga tertinggi TBS kelapa sawit mencapai Rp 2.030 per kilogram di level pabrik.
Harga tersebut adalah pembelian di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Global Sawit Semesta (GSS) Lae Kombih, Penanggalan, Kota Subulussalam per tanggal 10 Agustus 2021.
Baca juga: Puluhan Petani di Tenggulun Bertahan di Kebun Kelapa Sawit Halau Gajah Liar
Sementara PMKS PT Bangun Sempurna Lestari (BSL) Pelayangan, Desa Buluh Dori, Kecamatan Simpang Kiri, harga TBS kelapa sawit Rp. 1.970 per kilogram.
Lalu di PMKS PT Samudera Sawit Nabati (SSN) Desa Singgersing, Kecamatan Sultan Daulat, harga TBS kelapa sawit di sana Rp 1.950 perkilogram.
Selanjutnya di PMKS PT Budidaya Agrotamas (BDA) Longkib, Kecamatan Longkib harga TBS kelapa sawit hanya Rp 1.950 perkilogram.
Harga tertinggi lainnya di PMKS PT RPP, yakni mencapai Rp 2.050 perkilogram.
Baca juga: BREAKING NEWS - Jaksa Tetapkan Mantan Kadinsos Subulussalam dan Konsultan Tersangka Kasus RTLH
”Harga ini sudah sangat membaik walaupun belum mematuhi ketetapan pemerintah,” kata Netap Ginting
Netap yang juga mantan anggota DPRK Subulussalam periode 2009-2014 mengatakan sejatinya harga TBS saat ini berada di level Rp 2.360 per kilogram.
Ini sesuai dengan peraturan pemerintah untuk tanaman kelapa sawit berusia 10-20 tahun yang umum milik petani di Kota Subulussalam.
Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Terkait Pensiunan PTPN I Langsa Akhiri Hidupnya
Netap menambahkan, usaha kelapa sawit menjadi andalan utama masyarakat Kota Subulussalam di tengah wabah pandemic Covid-19.
Karena mayoritas masyarakat di Kota Subulussalam menggeluti usaha kebun kelapa sawit termasuk sebagai pekerja. (*)
Baca juga: Kisah Nelayan Aceh Barat Ditabrak Kapal Pengangkut Barang, Mengapung di Atas Fiber Hingga Selamat