Berita Aceh Barat

Kisah Nelayan Aceh Barat Ditabrak Kapal Pengangkut Barang, Mengapung di Atas Fiber Hingga Selamat

Satu unit kapal nelayan 8 GT hancur ditabrak oleh kapal pengangkut barang di perairan laut Aceh Barat sekitar 10 mil dari bibir pantai Meulaboh

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Foto/Kiriman Berong
Bangkai Kapal KM Dek Rita saat dievakuasi ke darat di kawasan Krueng Cangkoi Meulaboh, Rabu (11/8/2021), setelah sebelumnya hancur akibat ditabrak oleh kapal pengangkut barang di laut. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Satu unit kapal nelayan 8 GT hancur ditabrak oleh kapal pengangkut barang di perairan laut Aceh Barat sekitar 10 mil dari bibir pantai Meulaboh.

Di dalam Kapal KM Dek Rita 8 GT itu ada dua orang nelayan yang sedangkan bergerak mencari ikan seperti biasa pada Senin (10/8/2021) sekitar pukul 21.00 WIB.

Masing-masing  Nurullah (47), warga Pasi Mesjid, Kecamatan Meureubo yang bertindak sebagai Kapten Kapal.

Sedangkan Nazaruddin (47), warga Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan bertindak sebagai ABK di kapal tersebut.

Sementara kapal yang diduga menabrak kapal nelayan itu menghilang yang diduga melarikan diri dari lokasi kejadian yang diduga milik salah satu perusahaan di daerah tersebut.

Baca juga: Dilantik Oleh Kapolri di Jakarta, Irjen Pol Ahmad Haydar Resmi Jabat Kapolda Aceh

Dua nelayan mengalami musibah tersebut berhasil selamat dari maut dengan mengapung di atas Fiber ikan, hingga menjelang Selasa (10/8/2021) siang sekitar pukul 11.00 WIB.

“Kita meminta penegak hukum untuk menangkap kapal yang telah menabrak kapal nelayan kami, guna diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ungkap, Koordinator Panglima Laot Aceh Barat, Irfandiyanto Alias Berong kepada Serambinews.com, Rabu (11/8/2021).

Pihaknya meminta pihak perusahaan atau pemilik kapal yang menabrak kapal nelayan untuk bertanggung jawab.

Yaitu mengatasi dua nelayan yang luka dan mengganti rugi kapal nelayan yang telah rusak serta alat tangkap yang hilang dan hancur dalam insiden itu.

Sementara kondisi kapal nelayan yang hancur total itu, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 700 juta lebih.

Baca juga: Nelayan Aceh Singkil Hilang Tak Ditemukan, Operasi Pencarian Dihentikan

Selain bodi kapal yang hancur, semua peralatan tangkap hilang di laut lokasi kejadian, dan menyebabkan Kapten kapal dan ABKnya terluka dalam insiden tersebut.

Selama satu malam mereka terkatung-katung di laut, dan untuk menyelamatkan diri mengapung di atas fiber ikan.

Dua orang nelayan yang terapung di laut tersebut awalnya ditemukan oleh salah satu nelayan di kawasan perairan tersebut saat mencari ikan, dengan kondisi yang sedang mengapung di atas viber ikan.

Sehingga dilakukan penyelamatan pada, Selasa (10/8/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved