Internasional

Jet Tempur, Pengebom B-52 dan Drone Amerika Serikat Terlibat Dalam Pertempuran di Afghanistan

Amerika Serikat (AS) yang telah mengerahkan Angkatan Udara ke Afghanistan, telah ikut berperang menumpas Taliban.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Militan Taliban berdiri di atas kendaraan di sepanjang pinggir jalan di Kandahar, Afghanistan, Jumat (13/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, KABUL - Amerika Serikat (AS) yang telah mengerahkan Angkatan Udara ke Afghanistan, telah ikut berperang menumpas Taliban.

Tetapi, serangan udara AS dinilai tidak efektif, karena Taliban terus menunjukkan kemajuan dengan terus merebut provinsi setiap hari.

Dilansir AP, Jumat (13/8/2021), dukungan udara AS itu, karena kekuatan udara Afghanistan terbatas dan dalam kekacauan.

Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat pengebom B-52 Angkatan Udara AS, jet tempur F-15, pesawat tak berawak dan pesawat lainnya terlibat dalam pertempuran di seluruh negeri.

Hal itu disampaikan oleh perusahaan keamanan yang berbasis di Australia, The Cavell Group, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Taliban Sudah Rebut Sembilan Kota di Afghanistan, Hanya Dalam Enam Hari

Komando Pusat AS telah mengakui melakukan beberapa serangan udara dalam beberapa hari terakhir.

Tetapi, tanpa memberikan rincian atau mengomentari kekhawatiran atas korban sipil.

Sebuah badan PBB memperingatkan warga sipil di Afghanistan selatan menghadapi jalan raya terputus dan pemadaman telepon seluler.

PBB menggambarkan kelompok-kelompok bantuan tidak dapat menentukan berapa banyak orang yang telah melarikan diri karena pertempuran sengit dan serangan udara AS.

Di Kabul dan provinsi-provinsi tengah sekitarnya yang tetap berada di bawah kendali pemerintah, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan:

"Situasi keamanan tetap tidak stabil dan tidak dapat diprediksi dengan meningkatnya konflik dan kekerasan di seluruh negeri."

Baca juga: Komandan Milisi Afghanistan Ismail Khan Ditangkap, Seusai Taliban Rebut Herat

Sedangkan Pakistan membuka penyeberangan perbatasan Chaman untuk orang-orang yang terjebak perang dalam beberapa pekan terakhir ini.

Juma Khan, wakil komisaris kota perbatasan Pakistan, mengatakan penyeberangan dibuka kembali setelah pembicaraan dengan Taliban.

Bahkan ketika para diplomat bertemu di Doha, Qatar pada Kamis (12/8/2021), keberhasilan serangan Taliban menimbulkan pertanyaan.

Apakah mereka akan bergabung kembali dengan pembicaraan damai yang telah lama terhenti dengan pemerintah di Kabul.

Sebaliknya, kelompok itu bisa berkuasa dengan paksa atau negara itu bisa pecah menjadi pertempuran faksi seperti yang terjadi setelah penarikan Uni Soviet pada tahun 1989.(*)

Baca juga: Taliban Rebut Kota Ghazni, Jalan Merebut Ibu Kota Kabul, Afghanistan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved