Nurul Akmal Angkat Besi di Depan Jokowi

Presiden RI, Joko Widodo dibuat terkesima oleh lifter Olimpiade asal Aceh, Nurul Akmal. Saat diundang ke Istana Bogor, Jawa Barat

Editor: bakri
ANTARA FOTO/HO-SETPRES-MUCHLIS
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bonus apresiasi bagi para atlet dan pelatih Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, termasuk di dalamnya Nurul Akmal, lifter Olimpiade asal Aceh. Nurul diundang dengan permintaan khusus untuk mengangkat besi di depan Presiden. 

* Dapat Bonus Rp 100 Juta

JAKARTA - Presiden RI, Joko Widodo dibuat terkesima oleh lifter Olimpiade asal Aceh, Nurul Akmal. Saat diundang ke Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/8/2021), Nurul Akmal mengangkat beban seberat 60 kg di hadapan sang Presiden.

Nurul Akmal diundang ke Istana Bogor bersama para atlet peraih medali di Olimpiade Tokyo. Ia mendapat undangan khusus dari Presiden untuk hadir ke Istana. Pada kesempatan itu, ia juga mengangkat besi.

"Kami diundang dan diterima oleh Bapak Presiden. Yang diundang penerima medali dan perwakilan saja. Tapi dari suratnya, saya tadi diundang dengan permintaan khusus untuk mengangkat besi di depan Presiden," ujar wanita yang akrab disapa Amel ini.

Amel kepada Serambi, tadi malam menceritakan, karena sudah beberapa pekan tidak melakukan latihan dan pemanasan, di depan Presiden ia hanya bisa mengangkat besi dengan clean and jerk. Beban yang ia angkat seberat 60 kg.

Saat itu, Jokowi pun tertarik untuk mencoba mengangkat besi, namun belum berhasil. "Pak Presiden juga coba angkat besi, tapi sudah beberapa kali angkat, nggak sanggup," ujarnya.

Karena kalah saat adu angkat besi dengan Nurul Akmal, Jokowi pun memberi pujian kepada perempuan asal Aceh Utara ini. Ia menyebut Nurul Akmal sebagai perempuan terkuat di Indonesia. Karena, di arena Olimpiade Tokyo 2020 lalu, anak-asuh Effendi Eria ini mampu mengangkat beban dengan totalnya 256 kg.

Di hadapan para atlet yang mewakili Indonesia di Olimpiade, Jokowi berpesan agar mereka tidak berpuas diri. Namun, harus terus latihan untuk kejuaraan berikutnya, serta menjaga kesehatan, agar selalu dalam kondisi bugar.

Apalagi ke depan, para atlet ini akan dihadapkan pada persiapan PON Papua, SEA Games, dan Asian Games, sekaligus kualifikasi Olimpiade 2024 selanjutnya di Paris, Perancis.

Dapat bonus

Di Istana, Presiden Jokowi memberikan bonus kepada atlet peraih medali, sesuai dengan jumlah yang dijanjikan sebelumnya. Untuk peraih medali emas Rp 5,5 miliar, perak Rp 2,5 miliar, dan peraih medali perunggu Rp 1,5 miliar.

Sedangkan atlet yang yang tampil di Olimpiade Tokyo, tapi tidak berhasil meyumbang medali, pemerintah tetap memberikan bonus Rp 100 juta untuk masing-masing atlet, termasuk Nurul Akmal.

"Atas Prestasi yang saudara-saudara raih pemerintah memberikan penghargaan berupa bonus," kata Jokowi sebagaimana dikutip Serambi dari Tribunnews.com.

"Tapi mungkin angkanya tidak perlu saya sebut? Atau apakah perlu saya sebut? Karena situasinya pandemi. Tapi enggak apa-apa ya, saya sebut. Jadi untuk peraih medali emas Rp 5,5 miliar, peraih medali perak Rp 2,5 miliar, kemudian peraih medali perunggu Rp 1,5 miliar," ucap Jokowi lagi.

Jumlah bonus yang diberikan kepada para atlet peraih medali itu naik sebesar Rp 500 juta dari nilai yang dijanjikan sebelumnya. Sebelumnya, bonus peraih medali emas yang dijanjikan pemerintah adalah sama dengan Olimpiade Rio 2016, yakni Rp 5 miliar. Adapun untuk pelatih yang memberikan emas dihadiahi Rp 2,5 miliar, peraih perak Rp 1 miliar, dan perunggu Rp 500 juta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved