Prof Farid Wajdi Meninggal

Selamat Jalan Prof Farid ! Seribuan Jamaah Ikut Shalatkan dan Antar ke Pemakaman

Seribuan jamaah yang merupakan keluarga, sahabat, dan kolega menyalatkan jenazah Prof Farid Wajdi Ibrahim di Meunasah Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, Ba

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Serambi Indonesia
Prosesi fardhu kifayah Prof Farid Wajdi Ibrahim di mushola Rukoh, Darusalam, Banda Aceh, Sabtu (14/8/2021). 

Dari beberapa dosen hanya Dr. Syahminan MAg yang menjawab. Dosen UIN Ar-Raniry yang juga tetangga almarhum itu kemudian membenarkan bahwa Prof Farid Wajid meninggal dunia.

"Iya benar, Prof ka geutinggai geutanyoe. Ban satnyoe di rumoh saket (Iya benar, prof sudah meninggalkan kita, baru saja di rumah sakit)," kata Dr Syahminan.

Syahminan sendiri baru pulang menjenguk Prof Farid yang sejak tadi malam dikabarkan dirawat di RSUD Meuraxa.

"Loen chit ban loen woe nyoe, benoe loen jak u rumoh saket han dibi tamong (Saya juga baru pulang ini, tadi saya ke rumah sakit tapi tidak diizinkan masuk)," katanya.

Ahli ilmu Balaghah di UIN Ar-Raniry tersebut mengatakan, sejak beberapa hari terkahir, Prof Farid dikabarkan memang sedang dalam keadaan kurang sehat.

Tadi malam, katanya, Prof Farid dibawa ke RSUD Meuraxa.

"Beuklam peutamong bak IGD, benoe poh 11 tamong ruang Pinere. Satnyoe meurempok haba ka geutinggai geutanyoe (semalam masuk IGD, tadi jam 11 masuk ruang pinere, barusan dapat kabar sudah meninggalkan kita)," tutur Syahminan.

Prof Farid merupakan tokoh dan cendikiawan yang selama dikenal bersuara lantang, baik itu dalam podium khutbah di Masjid-masjid.

Ia orator yang mampu membakar semangat ummat dalam beberapa aksi membela Islam.

Ia tampak sangat sering tampil bersuara lantang dalam membela umat Islam yang ditindas di berbagai belahan dunia.

Prof Farid tampak selalu bergetar saat mengajak ummat membantu sebisa mungkin penderitaan umat Islam di sekitar Masjidil Aqsa itu. Sebagai intelektual, ia juga sering mengeluarkan pandangan mengenai Aceh.

Prof Farid Wajdi menjabat sebagai Rektor UIN Ar-Raniry dari 2009 hingga 2018.

Di tangannya juga kampus itu mengalami perubahan dari IAIN menjadi UIN.

Selepas dari UIN, Prof Farid pun terpilih menjadi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA). Ia dilantik Mei lalu dan diamanahkan menjabat hingga 2026.

Hari-hari terakhir Prof Farid disibukkan dalam aktivitas mengurus adat istiadat Aceh, dengan berkunjung ke sejumlah daerah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved